Bank DBS: Optimisme Kepemimpinan Indonesia di ASEAN

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
8 Mei 2023, 12:00
Bank DBS
Katadata

Bank DBS menilai Indonesia layak memegang tampuk kepemimpinan Association of Southeast Nation (ASEAN) pada 2023 ini. Posisi tawar Indonesia yang menguat di kancah diplomasi global, menjadi dasar optimisme bahwa Indonesia bisa membawa ASEAN ke arah yang lebih baik.

Melalui riset bertajuk Indonesia: Bright spot in a vibrant ASEAN-6 Region, Bank DBS beranggapan Indonesia memiliki peran sentral di ASEAN. Terlebih, gelaran KTT G-20 di Bali pada tahun lalu telah memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.

Selain itu, Bank DBS mengungkapkan terdapat empat keunggulan komparatif yang mendukung Indonesia sebagai pemimpin ASEAN. Keunggulan komparatif ini merupakan potensi untuk menyongsong masa depan ASEAN yang berkelanjutan, stabil, dan inklusif.

Pertama, Indonesia memiliki faktor demografi yang mendukung. Dengan penduduk sekitar 273 juta jiwa, Indonesia menjadi negara dengan penduduk terbesar di kawasan ASEAN.

Proporsi penduduk usia kerja Indonesia juga menguntungkan. Terjadi peningkatan proporsi penduduk usia kerja sebesar 1,8 persen dalam satu dasawarsa terakhir. 

Menurut Bank Dunia, laju urbanisasi pun tumbuh stabil yakni sekitar 57 persen dari total penduduk. Bank Dunia juga memprediksi, perekonomian Indonesia beranjak ke status pendapatan menengah ke atas dalam beberapa tahun ke depan.

”Ada rencana memperluas ukuran kelas menengah, dari seperlima penduduk saat ini menjadi 45-50 persen,” tertulis dalam riset itu.

Kedua, potensi sumber daya alam yang besar. Indonesia memiliki beragam komoditas yang melimpah dan potensial di pasar global. Misalnya komoditas pertanian seperti kelapa sawit, karet, dan minyak mentah.

Komoditas logam maupun mineral juga tak kalah potensial. Pasar internasional sedang melirik sejumlah komoditas logam atau mineral dari Indonesia. Komoditas itu meliputi batu bara, bijih besi, bijih tembaga, nikel, gas alam, dan timah.

Meski begitu, selama satu dasawarsa terakhir ada upaya untuk menarik lebih banyak kemampuan manufaktur di industri hilir. Antara lain seperti produksi baja, aluminium, kaca, baterai kendaraan listrik (EV), dan lain-lain.

”Selain itu Indonesia memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia dan menjadi rumah bagi lahan gambut terbesar di dunia. Ini menyimpan sejumlah besar karbon yang dapat memitigasi dampak perubahan iklim,” seperti tertulis dalam hasil riset.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...