Pemerintah akan Subsidi Tarif LRT Jabodetabek 40% untuk Tarif Terjauh
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan atau Kemenhub berencana akan memberikan subsidi untuk tarif moda transportasi Light Rail Transit atau LRT Jabodetabek sebesar 40% berdasarkan perhitungan jarak terjauh.
"Kami akan memberikan subsidi hampir 40%, ini perhitungan tarif terjauh. Namun saat ini masih dikoordinasikan oleh semua pihak yang terkait," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (15/5).
Adita mengatakan Kemenhub telah mengkalkulasikan besaran tarif untuk LRT Jabodebek. Besaran tarif LRT tersebut sudah dihitung berdasarkan kesanggupan untuk membayar atau willingness to pay, dan kemampuan masyarakat untuk membayar atau ability to pay.
Dia menuturkan besaran tarif LRT nantinya akan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Menteri Perhubungan. Tarif tersebut nantinya akan disertai unsur subsidi. Namun, dirinya belum bisa untuk menyebutkan besaran tarif yang akan ditetapkan oleh pemerintah.
"Untuk besarannya akan disosialisasikan segera, saat ini kita belum bisa menyebutkan," kata dia.
Adita berharap subsidi pada tarif LRT sebesar 40% dari pemerintah itu, dapat menjangkau penumpang dari semua kalangan, "Jadi semua kalangan bisa naik LRT, kalau harga tarifnya terjangkau," kata dia.
Sementara itu, dia mengatakan, pada masa uji coba LRT tentu tidak dikenakan tarif. Tarif berlaku hanya saat moda transportasi LRT Jabodetabek tersebut sudah beroperasional secara penuh.
LRT Beroperasi Mulai Juli 2023
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengumumkan LRT akan beroperasi mulai awal Juli 2023. Menurut Kartika moda transportasi teranyar tersebut akan dibebaskan biaya selama sebulan pertama.
Wamen mengatakan LRT akan diresmikan pada 18 Agustus 2023. Saat ini konstruksi rel LRT telah rampung. Sedangkan pembangunan stasiun kereta yang akan menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tersebut sedang dipercepat.
"Juli itu kami mulai operasi, tapi masih free. Untuk testing saja, sambil nanti menunggu peluncuran bersama-sama," kata Tiko di Kompleks Kepresidenan, Kamis (27/4).
Saat ini perkembangan konstruksi proyek LRT Jabodebek sudah mencapai 89,11% pada awal Februari 2023. LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Ini membuat sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi tanpa masinis.
Dalam satu hari, rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 di setiap rangkaiannya. Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00 s.d 23.27.
Waktu antara atau headway mencapai 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.