Gelar Epilog Calonarang, Nicholas Saputra Terinspirasi Wabah
Nicholas Saputra dan Happy Salma kembali mengadakan pertunjukan teater Sudamala: Epilog Dari Calonarang tahun ini. Nicholas menilai pertunjukkan tersebut masih relevan dengan kondisi nasional saat ini, khususnya terkait pandemi dan wabah.
Secara sederhana, Sudamala adalah usaha untuk menghilangkan hal-hal yang kotor atau yang cemar dari kehidupan. Adapun, Sudamala merupakan bagian akhir dari Calonarang.
Seperti diketahui, Calonarang merupakan pementasan dalam teater tradisional di Bali. Pertunjukan tersebut secara khusus dilakukan dalam acara ritual pembersihan.
"Pementasan Calonarang selalu bertujuan sebagai pengingat, pembersihan, penyadaran bahwa selalu ada wabah yang mengintai dan bagaimana berdamai dengan berbagai macam hal," kata Nicholas dalam konferensi pers, Selasa (23/5).
Nicholas menyampaikan tidak ada yang berubah dari sisi penceritaan dalam pagelaran Sudamala nanti dengan yang dilakukan di Jakarta tahun lalu. Walau demikian, Ia menyatakan akan ada hal yang baru dalam pertujukan tersebut.
Di kesempatan yang sama, Happy Salma menilai atmosfer Kota Solo akan memberikan dampak yang luar biasa pada pertunjukan Sudamala. Pertunjukan tersebut akan diadakan pada Taman Pracima di Komplek Pura Mangkunegaran.
"Tempatnya beda, penontonnya beda, tapi gesturnya sama. Alam juga bagian dari pertunjukkan kami, jadi pasti banyak kejutan-kejutan seru," kata Happy.
Happy menyampaikan hampir seluruh isi pagelaran Sudamala akan sama dengan yang diadakan di Jakarta pada September 2022. Pasalnya, persiapan pagelaran tersebut memakan waktu hingga 1 tahun.
Pagelaran Sudamala dalam Calonarang yang biasa dilakukan di Bali dapat memakan waktu hingga 6 jam. Sementara itu, pertunjukan di Solo hanya sekitar 2 jam.
Walau demikian, Happy yakin acara tahun ini memiliki semangat yang sama dengan pagelaran yang umumnya dilakukan di Pulau Dewata. Pasalnya, acara tersebut melibatkan berbagai pihak, seperti akademisi, budayawan, hingga pandita.
"Kalau mulai dari nol lagi, tiga tahun kemudian pentasnya. Kami seperti membuat tesis untuk kelulusan S2," kata Happy.
Oleh karena itu, Happy mengatakan pertunjukan Sudamala di Solo akan menggunakan peralatan pagelaran dari Bali. Selain itu, pertunjukkan tersebut akan mengkolaborasikan puluhan sanggar teater yang berbasis di Pulau Seribu Pura.
"Ini kolaborasi puluhan sanggar teater dan melakukan casting internal. Itu enggak biasa dilakukan," kata Happy.