Cerita Mitra BRI Gigih Kenalkan Akses Keuangan di Lereng Gunung Muria

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
26 Mei 2023, 18:29
Rika Sasmi Atun menjadi mitra dalam program pembiayaan ultra mikro (UMi) BRI, sebelumnya dia terlebih dahulu berperan sebagai AgenBRILink.
BRI
Rika Sasmi Atun menjadi mitra dalam program pembiayaan ultra mikro (UMi), sebelumnya dia terlebih dahulu berperan sebagai AgenBRILink.

Rika Sasmi Atun tak pernah menyangka keputusannya menjadi Mitra UMi (nasabah ultra mikro) akan membawanya menjadi sosok yang dipercaya masyarakat. Ia menjadi Mitra UMi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. wilayah Gunung Wungkal Pati, di Lereng Gunung Muria sejak Februari 2022.

Rika menjadi mitra dalam program pembiayaan ultra mikro (UMi), sebelumnya dia terlebih dahulu berperan sebagai AgenBRILink. Sejak 2017, Rika menjadi AgenBRILink di desanya yang terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sebagai AgenBRILink, Rika melayani transaksi pembayaran dan keuangan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC mini ATM BRI berkonsep sharing fee. Setelah menjadi Mitra UMi, jenis layanan keuangan yang diberikan oleh Rika pun berkembang.

Melalui Rika yang menjadi Mitra UMi, masyarakat pelaku usaha mikro dapat mengajukan pinjaman ke BRI. Mulai dari Rp2 juta hingga Rp100 juta. Pada umumnya, mereka adalah para petani di kawasan Lereng Gunung Muria, seperti petani kopi, petani jagung, petani padi, dan petani sayur. Ada pula sebagian kecil merupakan pedagang keliling.

Program Mitra UMi memudahkan para petani yang belum dapat mengakses fasilitas kredit perbankan ini untuk mendapatkan dana pinjaman untuk modal usaha. Para calon debitur cukup melakukan pengajuan, melakukan tanda tangan, maka Rika akan melakukan assessment di lokasi untuk kemudian dimintakan pencairan kepada BRI.

Dia menyebutkan, umumnya seluruh proses sejak pengajuan hingga pencairan dana pinjaman hanya berlangsung 3 hari.

“Senin datang ke rumah, mengajukan pinjaman, sudah bawa syarat-syaratnya seperti KTP dan KK. Selasa saya survei rumah peminjam. Selasa malam input data. Rabu bisa diproses oleh mantri (BRI), dan pencairan,” ujarnya.

Dengan begitu, petani pun bisa memperoleh pinjaman murah untuk menjadi bekal mereka mengolah tanah pertanian di musim tanam selanjutnya. Tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BRI yang berjarak sekitar 10 km.

“Saya berikan edukasi kepada masyarakat bahwa di UMi, dibukakan akun rekening Tabungan BRI Simpedes, gratis, tidak perlu bayar, dan pelunasan memudahkan. Dari pada lewat rentenir, bunganya tinggi, tidak punya buku tabungan di bank,” kata Rika.

Selain itu, berbekal sistem pinjaman yang fleksibel, masyarakat bisa melakukan pinjaman kepada BRI melalui Rika. Pinjaman itu memiliki jangka waktu jatuh tempo yang disesuaikan dengan kemampuan bayar.

Rika menyebutkan, ada angsuran per minggu dan ada yang per bulan. “Saya bebaskan. Karena mereka umumnya petani, jangka waktu jatuh tempo-nya biasanya mengikuti masa tanam, sekitar 4-6 bulan. Kebanyakan masyarakat pinjam sekitar Rp10 juta,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pembiayaan UMi merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial lewat kemandirian usaha yang menyasar kalangan pengusaha ultra mikro. Segmen usaha ultra mikro menjadi perhatian tersendiri karena karakternya yang belum bisa diberikan fasilitas kredit dari perbankan.

Menjalankan peran sebagai Mitra UMi bagi ibu rumah tangga ini bukan berarti tanpa rintangan. Namun, Rika menganggap kesulitan-kesulitan yang dihadapi merupakan tantangan baginya untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan.

Misalnya, tantangan manajemen waktu, yakni di antara mengurus keluarga dengan melayani nasabah yang bisa mencapai 50-70 orang. “Tapi kemudian saya belajar, bagaimana membuat sistem pelunasan sehingga ini bisa berjalan lebih efisien,” katanya.

Setelah berjalan lebih dari satu tahun sebagai Mitra UMi BRI, Rika mulai merasakan manfaat dari membantu lingkungan masyarakat di sekitarnya dalam mengakses fasilitas perbankan. Masyarakat sekitar yang umumnya petani beragam komoditas, perlahan-lahan mulai meninggalkan jerat rentenir yang mematok bunga tinggi, lalu beralih ke sistem perbankan.

“Sekarang terasa sekali adanya kepercayaan lebih dari masyarakat terhadap sosok Rika, sekaligus tempat bertanya, terutama soal finansial. Ada kepercayaan lebih,” tutur Rika.

Perannya menggambarkan keterlibatan perempuan sebagai Mitra UMi yang mampu mendorong penyaluran kredit di segmen ultra mikro. Tidak sampai di situ, BRI Group juga terus memberdayakan perempuan dalam hal penyediaan akses keuangan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bahwa dengan adanya sinergi holding ultra mikro, BRI Group mampu menyalurkan Rp35,8 triliun pinjaman kepada 13,9 juta debitur wanita.

“Ini merupakan bentuk wujud BRI dalam melakukan pemberdayaan kepada perempuan prasejahtera (underprivileged women) dan menguatkan komitmen BRI untuk mendukung pencapaian SDGs khususnya yang terkait dengan kesetaraan gender,” kata Supari.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...