Jenazah Sarwono Kusumaatmadja Disemayamkan di Manggala Wanabakti
Jenazah Sarwono Kusumaatmadja disemayamkan di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta pada Minggu (28/5), sebelum dimakamkan di kompleks permakaman San Diego Hills di Karawang, Jawa Barat.
Kendaraan yang membawa jenazah Sarwono tiba di Gedung Manggala Wanabakti pada pukul 08.59 WIB diiringi mobil-mobil yang ditumpangi oleh keluarga dan pejabat pemerintah.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyambut kedatangan jenazah Sarwono di depan pintu masuk Gedung Manggala Wanabakti. Jenazah Sarwono kemudian disemayamkan di Auditorium Soedjarwo di Gedung Manggala Wanabakti.
Pelayat secara bergantian melaksanakan shalat jenazah dan memberikan penghormatan terakhir untuk Sarwono, yang pernah menjabat sebagai menteri pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Presiden Abdurrahman Wahid. Di antara pelayat yang datang ke Gedung Manggala Wanabakti ada mantan wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Mantan Menteri pemerintahan Presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid, Sarwono Kusumaatmadja meninggal dunia pada Jumat (26/5). Ia wafat pada usia 79 tahun di Penang, Malaysia.
Kabar tersebut disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani. "Kami keluarga besar Partai Golkar merasakan duka cita mendalam atas kepergian tokoh sekaligus senior kami Bapak Sarwono Kusumaatmadja," kata Christina dalam keterangannya.
Sarwono lahir pada pada 24 Juli 1943 di Jakarta. Ia bersekolah di Kolese Kanisius sebelum melanjutkan kuliah di Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung dan lulus pada 1974.
Pada 1971-1988, Sarwono menjabat sebagai anggota DPR-RI. Selain itu ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada 1983-1988.
Sarwono menjabat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan V pada 1988-1993. Setelah itu ia menjabat Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI pada 1993 hingga 1998.
Ia pun pernah menjabat sebagai Menteri Eksplorasi Kelautan pada Kabinet Persatuan Nasional periode 1999-2001. Pada 2004, Sarwono terpilih sebagai anggota DPD-RI dari DKI Jakarta.
Sarwono sempat menjajal peruntungannya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 melalui PDI Perjuangan. Namun, PDIP kemudian memutuskan untuk mendukung Fauzi Bowo.
