Terjadi 1.328 Kali Gempa Guguran, Gunung Karangetang Siaga Tiga

Desy Setyowati
30 Mei 2023, 09:12
Gunung Karangetang,
ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Karangetang

Terjadi 1.328 kali gempa guguran Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, selama 18 - 25 Mei.

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level tiga siaga," kata Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto dalam evaluasi tingkat aktivitas Gunung Karangetang yang dibagikan oleh Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang dalam grup percakapan 'Info G Karangetang' di Manado, Selasa (30/5).

Aktivitas di Gunung Karangetang yakni:

  • 1.328 kali gempa guguran
  • Enam kali gempa embusan
  • Satu kali tremor nonharmonik
  • Sembilan kali gempa hybrid atau fase banyak
  • Empat kali gempa vulkanik dangkal
  • Sembilan kali gempa vulkanik dalam
  • Satu kali gempa terasa pada skala MMI I
  • 26 kali gempa tektonik jauh

Hasil evaluasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menunjukkan, erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi. Lava keluar dari bagian barat daya kawah utama mengarah ke Kali Batang, Kali Timbelang dan Beha Barat sekitar 1.000 meter.

Lava ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter. Ada juga yang ke bagian timur masuk ke Kali Beha Timur (Dano) sekitar 750 meter dari kawah utama.

"Sejak 24 Mei luncuran lava ke Kali Beha timur, Bahembang dan Kali Keting tidak terjadi lagi. Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas gempa Guguran masih terekam frekuensi tinggi," ujarnya.

Sugeng menyebutkan, erupsi efusif masih terus terjadi namun intensitasnya tampak agak berkurang. Berdasarkan data visual, tampak aliran lava yang mengarah ke tenggara sejak 24 Mei sudah berkurang.

Aktivitas luncuran lava masih terkonsentrasi ke arah barat daya dan selatan dengan jarak luncur maksimum sekitar 1.500 meter dari kawah utama.

Awan panas guguran pada periode itu tidak terjadi, tetapi perlu diwaspadai kemungkinan terjadi ke arah selatan atau Kali Kahetang dan Kali Batuawang.

"Mewaspadai adanya awan panas guguran, kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava. Karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur atau longsor," katanya.

Pada 8 Februari, Gunung Karangetang erupsi efusif setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. PVMBG kemudian menaikkan statusnya menjadi siaga level III.

Dua bulan lebih berselang, pada 26 April, PVMBG menurunkan statusnya menjadi waspada level II. Namun pada 19 Mei, PVMBG kembali menaikkan statusnya menjadi siaga level III.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...