Luhut Ajak 130 Pengusaha Singapura ke IKN, Minta Segera Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hari ini mengajak 130 pengusaha Singapura berkunjung ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Kunjungan dilakukan untuk melihat secara langsung proyek tersebut.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, dan Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng.
Dalam kunjungan tersebut, Luhut berharap pengusaha Singapura merealisasikan rencana investasi mereka di IKN. Hingga saat ini, sudah ada 17 negara yang akan terlibat dalam pembangunan ibu kota baru.
"Sebagai negara tetangga paling dekat, Singapura merupakan partner yang strategis untuk ikut terlibat dalam pembangunan Nusantara ini," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.900 hektare akan digunakan untuk pemerintahan, sedangkan sisanya ditawarkan ke swasta. Luhut mengatakan progres kantor pemerintahan termasuk Istana Presiden sudah mencapai 29% dan targetnya rampung pada Juli 2024.
"Anda sekarang sudah melihat dengan mata kepala sendiri pembangunan Nusantara," katanya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Basuki berharap pengusaha Singapura merealisasikan bisnisnya di IKN. Ini karena pemerintah tak main-main dalam membangun proyek ini.
Dia mengatakan progres proyek fasilitas dasar seperti bendungan untuk bahan baku air minum sudah mencapai 95%. Sedangkan Waduk Sepaku Semoi akan rampung pada September 2024.
"Sekarang waktunya mengeksekusi semua rencana bisnis itu," kata Basuki.
Basuki juga mengatakan swasta bisa memanfaatkan lahan untuk perdagangan, perkantoran, perhotelan, rumah sakit, dan sekolah.
Dubes Kwok Fook Seng berterima kasih atas ajakan pemerintah berkunjung ke IKN. Ia mengatakan delegasi yang ikut tak seluruhnya dari Singapura, namun ada pula pengusaha negara lain yang memiliki kantor di Negeri Singa.
"Selanjutnya bisa disampaikan kepada kantor pusat masing-masing mengenai peluang bisnis yang ada di Nusantara," katanya.