Kapolri Temukan Indikasi Kecurangan Penyelenggaraan Laga Liga 1

Ira Guslina Sufa
26 Juni 2023, 12:30
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) bersama Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melepas bantuan sosial di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Senin (19/6/2023).
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) bersama Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melepas bantuan sosial di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengaku menemukan indikasi kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan pada kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2022/2023. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolri dalam konferensi pers bersama Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/6)

"Sekali lagi kami temukan adanya indikasi pelanggaran atau kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan," ujar Listyo.

Meski telah menemukan indikasi Listyo tidak mau mengungkap sosok perangkat pertandingan yang telah melakukan kecurangan pada kompetisi sepak bola di Tanah Air itu. Sebagai tindak lanjut ia mengatakan akan memerintahkan Satgas Antimafia Bola Polri melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan data yang ditemukan.

"Komitmen Polri dengan membentuk Satgas Antimafia Bola Polri ingin mengawal agar kompetisi liga 1, 2, 3,” ujar Listyo. 

Lebih jauh ia menghasilkan kompetisi yang fair dan berkualitas. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan atlet yang berprestasi dan siap maju di laga nasional maupun internasional. Listyo menegaskan Polri sejak awal berkomitmen mengawal dan mendukung kompetisi sepak bola. 

 "Tidak ada lagi istilah pengaturan skor atau match fixing (di dunia sepak bola)," ucap dia.

 Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta kepada Satgas Antimafia Bola Polri agar proses penindakan terhadap mafia bola diharapkan dapat berjalan transparan. Erick mengatakan kepolisian sudah memiliki data terkait pengaturan skor atau dikenal dengan match fixing/match setting

Menurut Erick, penegak hukum dapat bergerak berdasarkan bukti nyata dan bukan lagi asumsi. "Kita berharap proses yang terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data, jadi bukan asumsi atau tebak-tebakan tapi dilandasi data," ujar Erick. 

Erick mengatakan, data-data yang telah dikantongi oleh pihak kepolisian dan FIFA merupakan langkah konkrit untuk memerangi mafia bola di Tanah Air. Menurut Erick, tindakan tegas kepada para mafia bola sangat penting untuk menciptakan iklim sepak bola yang bersih sehingga Indonesia disegani oleh Asia Tenggara.

Di sisi lain Erick menyampaikan bahwa proses atau hukuman yang ada di PSSI berbeda dengan kepolisian. Erick menjelaskan, PSSI akan menindak tegas semua yang terlibat dalam pengaturan skor untuk tidak boleh lagi berkecimpung di bidang sepak bola seumur hidup. 

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...