Erick Thohir Sebut Impor KRL Baru Berpotensi Terhambat Modal
Menteri BUMN Erick Thohir tetap akan mengimpor kereta api baru dengan harga yang lebih tinggi jika dibutuhkan. Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil keputusan koordinasi terbatas antar kementerian dan lembaga.
Adapun, instansi pemerintah yang dimaksud adalah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan.
"Aturan di beberapa kementerian tidak bolehkan impor barang bekas. Jadi, jangan sampai kami impor kereta bekas dan di kemudian hari jadi masalah," kata Erick di Istana Kepresidenan, Senin (26/6).
Erick menilai impor kereta baru secara teori akan membuat kualitas layanan lebih bagus. Namun Erick mengakui hambatan dari importasi KRL baru adalah permodalan yang tinggi.
Erick telah menyerahkan hasil rapat koordinasi tersebut kepada Kementerian Keuangan agar ada solusi permodalan tersebut. Di sisi lain, Erick mengaku belum melihat potensi kenaikan tarif dari impor kereta baru tersebut.
Ia menjelaskan kebutuhan kereta baru di dalam negeri disebabkan oleh lonjakan permintaan pasca pandemi Covid-19. Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan dua solusi terkait lonjakan permintaan selain impor kereta.
Pertama, menggenjot kapasitas produksi PT Industri Kereta Api atau INKA. Erick mencatat INKA saat ini memiliki dua fasilitas produksi di Pulau Jawa, yakni di Madiun dan Banyuwangi.
Seperti diketahui, pabrik INKA di Madiun berfokus pada produksi kereta yang biasa digunakan di dalam negeri. Sementara itu, pabrik di Banyuwangi bekerja sama dengan Stadler Rail untuk memproduksi gerbong kereta api berkualitas global.
Erick mengatakan kapasitas produksi INKA harus ditingkatkan untuk memenuhi lonjakan permintaan penumpang kereta api nasional. Kedua, revisi data penumpang oleh PT Kereta Api Indonesia atau KAI. Erick berpendapat data penumpang pra dan pasca pandemi akan berbeda.
Menurutnya, data tersebut dapat memetakan lonjakan permintaan berdasarkan wilayah, seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Selain itu, Erick telah mendorong KAI untuk membuat cetak biru terkait pengembangan kereta api di Pulau Sumatera dan Pulau Madura.
"Karena ini bisa jadi pendorong yang namanya logistik makin terpadu. Saya harap data ini jadi berkesinambungan," kata Erick.
Untuk diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia berencana memensiunkan 29 rangkaian kereta pada 2023 dan 2024. Sebanyak 10 kereta akan dipensiunkan tahun ini dan 19 kereta dipensiunkan tahun depan.
KAI sebenarnya dapat memesan kereta dari PT INKA. Namun, kereta yang diproduksi INKA baru dapat selesai pada 2025 dan 2026.
Sedangkan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya telah menyusun tiga tahap rencana pemenuhan kebutuhan KRL hingga 2025. Salah satunya adalah mengimpor 12 train set KRL bekas dari Jepang.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah akan membeli tiga rangkaian kereta baru dari negara yang sama sebagai gantinya.
"Kami tidak mengimpor barang bekas karena itu melanggar aturan," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/6).
Ia menjelaskan, impor KRL bekas melanggar tiga aturan, yakni Peraturan Pemerintah (PP), Permendag yang tak membolehkan impor barang bekas di atas 20 tahun, serta Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub). Padahal, menurut dia, impor tiga rangkaian kereta perlu untuk menutup kebutuhan kekurangan rangkaian kereta.