Supermoon Bisa Disaksikan Hari Ini
Fenomena alam Full buck supermoon atau purnama rusa super akan muncul dan terlihat oleh warga dunia pada Senin (3/7) hari ini. Di Indonesia, supermoon akan mulai terlihat sekitar pukul 17.40 WIB.
Full buck supermoon merupakan penamaan untuk bulan purnama yang muncul setiap sembilan tahun sekali pada Juli. Nama ini populer karena menurut Almanac, tanduk rusa jantan sedang tumbuh saat supermoon berlangsung.
Bulan tidak hanya akan lebih dekat ke bumi dibanding biasanya, tetapi bulan juga akan tetap lebih rendah di langit daripada waktu lainnya tahun ini.
Dikutip dari Livescience, sisi bulan yang menghadap bumi akan sepenuhnya diterangi oleh matahari pada pukul 6.40 pagi EDT pada Senin (3/7), tetapi akan terlihat paling baik saat bulan terbit malam sebelumnya seperti yang terlihat di langit tenggara.
Supermoon akan berada di konstelasi Sagitarius, dan tampak cerah dan penuh pada malam tanggal 2 dan 4 Juli.
Supermoon digambarkan sedikit lebih dekat ke bumi daripada rata-rata, sehingga akan terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang. Bulan memiliki orbit bumi yang berbentuk elips, sehingga setiap bulan memiliki titik perigee atau jarak terdekat dan apogee atau jarak terjauh.
Jarak rata-rata perigee dan apogee masing-masing dapat berkisar dari 363.400 km hingga 405.500 km.
Menurut Fred Espenak, astronom dan mantan pemerhati gerhana untuk NASA, bulan yang datang dalam 90% perigee pada bulan tertentu memenuhi syarat sebagai supermoon.
Bulan purnama Juli adalah supermoon yang pertama dan terkecil dari empat supermoon pada 2023, dengan bulan purnama berikutnya pada 1 Agustus, 30 Agustus, dan 29 September diperkirakan menjadi sedikit lebih besar dan lebih terang.
Selain lebih dekat ke bumi daripada rata-rata, purnama Juli ini juga merupakan salah satu bulan purnama yang menggantung paling rendah dalam setahun, seperti yang terlihat dari Belahan Bumi Utara.
Hal ini terjadi karena bulan purnama di malam hari mencerminkan posisi matahari di siang hari. Saat matahari paling tinggi di langit pada siang hari, karena mendekati titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Utara, bulan purnama akan berada pada titik terendahnya. Sebaliknya, terjadi pada bulan Desember, ketika bulan terbit sangat tinggi di malam hari jika dilihat dari atas garis khatulistiwa.