Jokowi Siapkan Strategi Bebaskan Pilot Susi Air Usai Lobi Papua Nugini

Andi M. Arief
7 Juli 2023, 11:49
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens di tengah KKB Papua
Reuters
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens di tengah KKB Papua

Presiden Joko Widodo mengadakan rapat di Papua membahas penyelamatan Pilot Susi Air Philip Mehrtens, Kamis malam (6/7). Kepala Negara tidak menjelaskan dengan detail siapa saja yang mengikuti rapat dan strategi penyelamatannya.

Jokowi menekankan pemerintah berusaha maksimal membebaskan Mehrtens. "Kami ini sudah berupa dengan amat sangat, tapi tidak bisa kami buka apa yang sudah kami upayakan, apa yang sudah kami kerjakan di lapangan," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Jumat (7/7).

Jokowi menyatakan pemerintah masih berusaha dengan keras untuk membebaskan Pilot Mehrtens dari KKB. Mehrtens ini telah disandera oleh KKB selama 411 hari sejak 7 Februari 2023 sampai hari ini.

Strategi pembebasan ini setelah Jokowi mengunjungi Australia dan Papua Nugini membahas kerja sama antar negara. Jokowi menilai kerja sama dengan kedua negara itu dianggap penting untuk menekan konflik dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

"Saya sudah berbicara dari hati ke hati dan informal, baik kepada pemerintah Australia maupun kepada pemerintah Papua Nugini. Kami harapkan dengan kunjungan yang telah kami lakukan bisa meredam konflik-konflik," kata Jokowi .

Jokowi menilai Australia dan Papua Nugini memiliki pengaruh besar di kawasan. Oleh karena itu, Kepala Negara berniat untuk terus mempererat hubungan Indonesia dengan kedua negara tersebut, khususnya pada bidang ekonomi.

Belakangan ini, Australia dan Papua Nugini dikabarkan memberikan dukungan kepada KKB di Papua. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB telah menyurati pemerintah Australia dan Selandia Baru pada 21 April 2023. Secara singkat, TPNPB meminta kedua negara tersebut untuk memasok senjata.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...