Deretan Fakta Kecelakaan Lift Tewaskan 7 Pekerja di Sekolah Az Zahra

Yuliawati
Oleh Yuliawati
7 Juli 2023, 16:33
Ilustrasi lift.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Ilustrasi lift.

Kepolisian Resort Bandarlampung menyelidiki kecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal. Kecelakaan lift terjadi di Sekolah Az Zahra Bandarlampung pada Rabu (5/7).

Kapolresta Bandarlampung Komisaris Besar Ino Harianto di Bandarlampung menyatakan sudah memeriksa tujuh saksi. Tiga di antaranya merupakan ketua yayasan, vendor yang menerima pekerjaan dari sekolah, serta kepala sekolah Az Zahra.

"Empat orang merupakan satpam yang pada saat kejadian mereka langsung yang mendengar, melihat, melakukan pertolongan, dan membawa korban ke rumah sakit," kata Ino di Bandarlampung, Jumat (7/7).

Polresta Bandarlampung juga meminta bantuan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengkaji penyebab kecelakaan kerja lift tersebut. "Jadi, apa-apa saja yang ditemukan nanti, pasti sangat bermanfaat buat kami guna menentukan proses penyelidikan guna peningkatan ke penyidikan," kata Ino.

Berikut deretan fakta dalam peristiwa kecelakaan lift tersebut:

Dua Korban Kritis

Dalam tragedi naas tersebut terdapat sembilan orang yang menjadi korban, sebanyak tujuh orang meninggal dunia. Dua korban lainnya dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit Bumi Waras.

Ino membantah kabar meninggalnya dua korban yang menjalani perawatan di rumah sakit. "Kemarin sempat beredar isu meninggal dunia dan lain sebagainya. Kami lakukan pengecekan dan komunikasi dengan dokter yang bertanggung jawab, kondisi dua korban masih kritis," ujar Ino.

Sembilan korban ini merupakan para pekerja bangunan yang sedang mengerjakan ruangan renovasi lapangan futsal atau sport area di lantai lima Az-Zahrah telah berjalan dari bulan Maret 2023.

Para korban kecelakaan jatuhnya lift itu mengalami patah tulang. "Kebanyakan korban mengalami cedera tulang belakang, dan dua masih dalam perawatan intensif," kata Dokter Arli.

Para Korban Pekerja Bangunan

Kepala Sekolah SD Az-Zahra Iqbal Hafidz Hakim mengatakan pengerjaan renovasi area olahraga di lantai lima sekolah itu dikerjakan secara borongan.

"Pekerjaan ini borongan, tidak tender dan sudah berjalan dari bulan tiga; tetapi untuk vendornya ini, saya tidak tahu, untuk pengawasan kerja juga dilakukan oleh pihak pemborong," kata Iqbal.

Sembilan pekerja yang sedang melakukan renovasi area olahraga di lantai lima Sekolah Az-Zahra itu jatuh dari lift. Kecelakaan menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan dua lainnya dalam perawatan di rumah sakit.

Dugaan Kelalaian Penggunaan Lift

Polisi menduga ada kelalaian dalam peristiwa kecelakaan jatuhnya lift tersebut. Lift untuk mengangkut orang itu kelebihan muatan karena digunakan untuk mengangkut barang bangunan.

"Jadi sembilan orang ini menggunakan lift untuk mengangkut barang, sedangkan peruntukkan untuk memuat orang," kata Direktur Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Reynold Hutagalung, Kamis (6/7).

Sehingga, kata dia, kemungkinan ada kelebihan muatan atau beban pada lift tersebut, yang menyebabkan terjadi kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa.

"Kami sedang menyelidiki apakah ada suatu kelalaian kerja pada kecelakaan lift tersebut guna menentukan apakah adanya peristiwa pidana atau tidak," kata Reynold.

Sekolah Tak Melaporkan Kejadian

Polisi mengatakan sekolah tak membuat laporan secara resmi atas kecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal. "Hingga kini kami belum dapat laporan dari pihak Az-Zahrah terkait peristiwa jatuhnya lift di sekolah tersebut," kata Reynold, Kamis (6/7).

Ia mengatakan kepolisian mengetahui kecelakaan tersebut dari laporan masyarakat. "Tetapi karena ini peristiwa, polisi wajib melakukan langka-langkah atau tindakan kepolisian maka kami sudah turun melakukan penyelidikan," kata dia.

Kepala Sekolah SD Az-Zahra, Iqbal Hafidz Hakim, membantah tidak membuat laporan polisi atas peristiwa jatuhnya lift. "Bukan kami tidak melaporkan kejadian ini ke pihak polisi, tapi saat itu hanya ada penjaga sekolah, dan mereka sedikit syok harus bagaimana, sehingga yang diutamakan adalah adalah fokus penangan kecelakaan," kata dia.

Lift Kecil

Berdasarkan pengamatan polisi, lift yang ditumpangi sembilan orang tersebut berukuran kecil. "Liftnya tidak besar. Jadi, kalau sembilan orang masuk, sudah pasti berhimpitan," kata Reynolds.

Reynolds mengingatkan seharusnya lift memiliki kapasitas maksimum."Ini juga yang akan kami lakukan pendalaman terhadap dampak yang mengakibatkan sembilan orang mengalami kecelakaan kerja," kata dia.

Reynold pun meminta agar pihak sekolah Az-Zahra dapat secara proaktif memberikan keterangan yang sebenar-benarnya atas peristiwa yang memakan korban jiwa tujuh orang tersebut.

"Kami (polisi) sudah proaktif untuk datang ke TKP, sehingga pihak yayasan pun saya minta proaktif juga memberikan keterangan yang sebenar-benarnya," ujar dia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...