PTPP dan Adhi Karya Ikut Garap Proyek Kereta Filipina, Nilainya Rp 8 T
PT PP (Persero) Tbk akan ikut menggarap proyek konstruksi jalur kereta api di Filipina. BUMN konstruksi tersebut memenangkan lelang dua paket proyek dengan total nilai Rp 8,1 triliun yakni North-South Commuter Railway.
PTPP menggandeng BUMN lain yakni PT Adhi karya (Persero) Tbk untuk menggarap proyek tersebut. Penandatanganan kerja sama dalam pembangunan dua proyek telah ditandatanganan pada Kamis (13/7) di Istana Malacanang, Manila.
"Perusahaan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Filipina," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/7) seperti dikutip dari Antara.
Penandatanganan diwakili SVP Divisi Operasi Infrastruktur PTPP Pande Ketut dan General Manager Railway Department Adhi Karya Isman Widodo. Hadir pula Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Novel Arsyad, serta Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson.
Kedua paket yang dimenangkan PTPP dan Adhi Karya adalah paket CP S-01 yakni pembangunan rel sepanjang 1,2 kilometer dan CP S-03 C untuk pekerjaan rel sepanjang 5,8 kilometer.
Paket CP S-01 memiliki lingkup pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk viaduk termasuk stasiun layang Bluementritt. Nilai kontraknya mencapai Rp 3,1 triliun dengan durasi pekerjaan 4 tahun.
Sedangkan Paket CP S-03C memiliki ruang lingkup bangunan termasuk dua stasiun yakni Bicutan dan Sucat. Nilai kontraknya mencapai Rp 5 triliun dengan durasi pekerjaan 5,5 tahun.
Dalam pekerjaan proyek, dua perusahaan membentuk joint ventur. PT PP dalam hal ini mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49%.
North-South Commuter Railway adalah megaproyek transportasi yang mulai digarap Filipina mulai Desember 2018 lalu. Proyek ini memiliki panjang 147 kilometer dan menghubungkan kota Clark dengan Calamba.