Indikator Politik: Cawapres Tak Signifikan, Tapi Krusial dalam Pilpres
Hasil sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa calon presiden teratas mengerucut pada tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Temuan dalam simulasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei juga menunjukkan ketiga nama itu bersaing dalam selisih yang tidak terlalu jauh.
Namun, dari ketiga calon presiden tersebut, hingga kini partai politik belum juga mengumumkan nama pendamping Ganjar, Prabowo maupun Anies sebagai calon wakil presiden. Executive Director Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, berpendapat suara cawapres dalam Pemilu 2024 menjadi penting secara elektoral. Meskipun, dari temuan survei yang dilakukannya dalam berbagai macam simulasi secara statistik tidak terlalu signifikan.
"Peran cawapres meskipun kecil jadi krusial cawapres lebih penting secara elektoral peranannya ketimbang peranan Pak Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019," kata Burhanuddin dalam Indonesia Data and Economic Conference Katadata 2023, di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIII Philips J. Vermonte, mengamini perkataan Burhanuddin. Ia berharap posisi wakil presiden tak hanya sekadar sebagai vote getter.
"Saya berharap ke depan wapres tidak hanya jadi vote getter. Sudah menang tapi gak ngapa-ngapain, repot juga," katanya.
Saat ini, tidak hanya kandidat capres yang telah mengerucut ke sejumlah tokoh. Beberapa nama pun belakangan telah mendapat suara masyarakat sebagai bakal calon wakil presiden.
Sejumlah nama yang selalu bertengger di peringkat atas sebagai kandidat cawapres dalam simulasi lembaga survei yakni Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.