Mantan Sekjen Golkar Kritik Akrobat Politik Airlangga Jelang Pilpres
Politikus Partai Golkar Idrus Marham mengkritik langkah politik yang dilakukan partai berlambang beringin itu menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang. Ia menyebut sikap politik Airlangga cenderung sebagai akrobatik dalam politik.
Pernyataan itu disampaikan Idrus menanggapi dua manuver yang ditunjukkan Golkar dalam beberapa waktu terakhir. "Saya ingin mengatakan bahwa langkah-langkah politik yang dilakukan DPP hari ini yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu cenderung sebagai akrobatik politik," kata Idrus di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).
Pada Kamis (27/7) lalu, rombongan PDIP yang dipimpin Ketua DPP Puan Maharani menyambangi kediaman Airlangga di Jakarta Selatan. Keduanya bersepakat untuk membangun tim teknis. Idrus menilai, pertemuan itu menandakan awal adanya kerja sama politik antara Golkar dan PDIP untuk menghadapi Pemilu 2024 terutama Pilpres.
Kemudian, beberapa hari setelahnya, Airlangga mengadakan pertemuan dengan DPD se-Indonesia. Pada pertemuan itu, beberapa DPD disebut menyampaikan aspirasi untuk menjalin kerjasama dengan Partai Gerindra.
Idrus menilai langkah Airlangga terkesan tidak tegas. Sikap itu menurut dia justru menimbulkan keraguan di barisan kader partai.
“Kalau ingin garis lurus mestinya kan apa yang dibicarakan bersama dengan Puan itu dimatangkan di sana sebagai masukkan kepada tim teknis, tapi inikan tidak malah ada pernyataan-pernyataan lain," kata Idrus.
Sebelumnya, Idrus melontarkan kritik untuk kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, saat ini partai berlogo pohon beringin itu tidak produktif meskipun terlihat solid.
"Iya solid, terkendali, tapi tidak produktif. Itu saya kira yang harus kita pahami," katanya Jumat (28/7) lalu.
Sebelumnya Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat provinsi se-Indonesia berkumpul di Bali pada Minggu (30/7) lalu. Salah satu hasil dari pertemuan yang dihadiri Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto itu menolak wacana musyawarah nasional luar biasa atau munaslub yang tengah beredar.
Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman mengatakan penolakan munaslub disepakati secara penuh oleh 38 pengurus DPD Golkar yang hadir. Selain membahas isu munaslub, pertemuan itu kata Maman juga sempat membahas arah dukungan Golkar pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
Menurut Maman pada pertemuan tersebut beberapa pengurus daerah ada yang mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Partai Gerindra. Ia mengatakan, dorongan untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 dikarenakan Menteri Pertahanan itu memiliki jejak politik dengan partai berlogo pohon beringin itu.
"Beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra, dikarenakan Prabowo kan pernah di Golkar dan di Pilpres tahun 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Prabowo," kata Maman seperti dikutip Selasa (1/8).
Selain itu, ia menuturkan DPD 1 Golkar juga menilai elektabilitas Prabowo sebagai bakal calon presiden cukup mentereng. Keinginan sebagian pengurus DPD ini sedikit berbeda dengan langkah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang tengah intens membangun komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.