Top News: JPO Penghubung JIS ke Ancol, Harga Pangan Dunia Naik
Pemerintah telah memutuskan untuk merenovasi Jakarta International Stadium (JIS), agar memenuhi standar Induk Organisasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sebagai salah satu stadion untuk menyelenggarakan Piala Dunia U17.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono, menyatakan pihaknya akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO), sebagai akses penghubung JIS dengan kawasan Ancol.
Berita mengenai pembangunan akses penghubung antara JIS dengan Ancol menjadi artikel terpopuler pada akhir pekan ini. Selain itu, simak juga artikel mengenai 10 saham yang paling diburu dan dijual investor asing, serta harga pangan yang meroket.
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. PUPR Bangun Akses Penghubung JIS dan Ancol, Ini Gambarannya
Kementerian PUPR akan segera membangun JPO sebagai akses penghubung JIS dengan kawasan Ancol.
"Kami sudah menyiapkan yang di luar, yang jembatan penyeberangan ke Ancol itu kami sudah penyelidikan tanahnya sudah, desainnya sudah," beber Basuki usai menghadiri acara Pergelaran Angklung Terbesar Di Dunia, di Stadion Itama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/8) malam.
JIS diajukan sebagai salah satu stadion untuk digunakan dalam penyelenggaraan Piala Dunia U17. Namun, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah JIS akan digunakan dalam Piala Dunia U-17 atau tidak.
"Yang jelas tugas saya di PU membuat jembatan itu. Itu dipakai atau enggak oleh U-17 kami bikin," jelasnya.
Panjang JPO penghubung Ancol-JIS diproyeksikan mencapai 400 meter dengan lebar 5 meter. Waktu pengerjaan jembatan diperkirakan lebih dari dua bulan.
Simak penjelasan Menteri Basuki mengenai JPO akses penghubung JIS dan Ancol.
2. 10 Saham yang Ramai Dibeli dan Dijual Investor Asing Sepekan Ini
Sepekan perdagangan di awal Agustus, laju bursa saham domestik lebih banyak berakhir di teritori negatif. Dari lima hari perdagangan, hanya dua hari Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona hijau.
Alhasil, selama periode perdagangan 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2023 IHSG turun 0,69% ke posisi 6.852,84 dibanding pekan sebelumnya di level 6.900,23 poin.
Kapitalisasi pasar IHSG ikut terpangkas 0,55% menjadi Rp9.967 triliun dari Rp 10.022 triliun pada pekan sebelumnya. Imbal hasil IHSG sejak awal tahun tercatat sebesar 0,03%, sedikit lebih rendah dari LQ45 yang sebesar 2,33% dan IDXBUMN 20 yang memberi imbal hasil 1,38% sejak awal tahun.
Investor asing pada perdagangan Jumat kemarin (5/8) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp469,08 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 23,359 triliun.
Saham Astra International berada di urutan teratas sebagai saham yang paling banyak dibeli pelaku pasar asing sepekan terakhir. Sedangkan, saham Bank Negara Indonesia menjadi saham yang paling banyak dilepas asing.
Ketahui 10 saham yang paling ramai dibeli dan dijual investor asing.
3. Harga Pangan Dunia Naik Lagi Dipicu Kebijakan Rusia
Indeks Harga Pangan yang dirilis Food and Agriculture Organization atau FAO tercatat rata-rata 123,9 poin pada Juli 2023. Angka tersebut naik 1,5 poin atau 1,3 persen dari Juni 2023, tetapi turun 16,6 poin atau 11,8 persen dibandingkan Juli 2022.
Kenaikan indeks harga pangan tersebut didorong oleh kenaikan signifikan pada indeks harga minyak nabati. Sementara indkes sereal, gula, susu, dan daging mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan FAO, Indeks Harga Minyak Nabati FAO mencapai rata-rata 129,8 poin di bulan Juli. Indeks tersebut naik 14,0 poin atau 12,1 persen dari Juni 2023.
Simak penjelasan FAO mengenai harga pangan dunia.
4. Arab Saudi Ajak 40 Negara Bahas Perang Ukraina, Rusia Tidak Ikut
Arab Saudi mengadakan pertemuan pejabat senior dari 40 negara untuk membahas cara mengakhiri Perang Rusia-Ukraina pada Sabtu (5/8). Rusia tidak termasuk dalam daftar 40 negara tersebut.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyambut baik pertemuan tersebut. Pertemuan juga diikuti negara-negara berkembang yang terpukul keras oleh lonjakan harga pangan akibat perang.
“Ini sangat penting karena pada isu-isu seperti ketahanan pangan, nasib jutaan orang di Afrika, Asia, dan belahan dunia lainnya secara langsung bergantung pada seberapa cepat dunia bergerak untuk mengimplementasikan formula perdamaian tersebut,” ujarnya dikutip dari Al Jazeera, Minggu (6/8).
Rusia bulan lalu menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB. Padahal kesepakatan tersebut menjamin ekspor gandum hingga jagung Ukraina melalui Laut Hitam ke berbagai negara.
Zelensky berharap prakarsa itu akan mengarah pada Konferensi Tingkat Tinggi para pemimpin dunia musim gugur ini yang dia yakini harus didasarkan pada formula 10 poin Kyiv. Formula Ukraina mencakup penghormatan terhadap integritas teritorialnya dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya.
Ketahui bagaimana Arab Saudi mengajak 40 negara bahas perang Ukraina.
5. Basuki: Daya Saing Infrastruktur RI di Bawah Malaysia dan Thailand
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan daya saing infrastruktur Indonesia masih di bawah Malaysia dan Thailand. Indonesia perlu mengebut pembangunan infrastruktur agar tidak tersusul oleh Filipina dan Timor Leste.
Menurut World Economic Forum, indeks infrastruktur Indonesia pada 2012 berada di posisi 78. Peringkat tersebut naik menjadi ranking ke 51 pada 2023.
"Cita-cita kita di tingkat global pada level 40. Kalau dilihat daya saing infrastruktur pada kawasan regional, kita Alhamdulillah masih di bawah Malaysia, masih di bawah Thailand," kata Basuki melalui keterangan tertulis, Minggu (6/8).
Basuki mengatakan, kecepatan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan indeks infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian.
Tidak hanya infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, tetapi juga infrastruktur energi, transportasi, sumber daya air, perumahan serta teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Basuki, infrastruktur yang semakin kompetitif menjadi kunci utama dalam menarik investasi ke Indonesia.
Ketahui bagaiman adaya saing infrastruktur RI