Jokowi Fokuskan APBN Tahun Terakhirnya untuk Hapus Kemiskinan Ekstrem
Presiden Joko Widodo telah menyiapkan belanja negara Rp 3.304 triliun tahun depan. Jokowi mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 harus dapat menjawab tantangan dan mendukung agenda pembangunan nasional.
Selain itu, Kepala Negara berharap agar anggaran negara 2024 dapat mendukung kesejahteraan, mempercepat transformasi ekonomi, dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Jokowi menilai hal tersebut penting agar postur APBN tetap sehat dan berkelanjutan dalam jangka menengah dan panjang.
"APBN tahun 2024 didesain untuk menjawab tantangan saat ini sekaligus pada masa yang akan datang," kata Jokowi dalam pidato Nota Keuangan 2023, Rabu (16/8).
Oleh karena itu, Jokowi telah menyiapkan dua strategi untuk jangka menengah dan jangka pendek. Pada strategi jangka pendek, Jokowi berencana untuk fokus mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem.
Jokowi mencatat kemiskinan ekstrem pada Maret 2023 ada sebanyak 1,12% dari total populasi. Angka tersebut telah menyusut dari realisasi Maret 2022 sebanyak 2,04%.
Jokowi menargetkan pemerintah dapat menghapuskan angka kemiskinan ekstrem pada tahun depan. Pada saat yang sama, Jokowi akan fokus menurunkan prevalensi kekurangan gizi kronis menjadi 14%.
Selain itu, pemerintah juga akan terus mengendalikan inflasi pada tahun depan. Kepala Negara mencatat inflasi nasional semakin terkendali menjadi sebesar 3,1% pada Juli 2023.
Terakhir, Jokowi berencana untuk meningkatkan investasi pada jangka pendek dalam rangka transformasi ekonomi. Namun Kepala Negara tidak merinci lebih jauh terkait target nilai investasi pada tahun depan.
Untuk jangka menengah, Jokowi berniat memfokuskan anggaran negara pada lima agenda, yakni:
1. Mewujudkan sumber daya manusia unggul
2. Akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi
3. Pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi
4. Meningkatkan hilirisasi sumber daya alam
5. Mendorong pengembangan ekonomi hijau.