Teka Teki Jokowi: Jauh di Mata - Dekat di Hati, Masih Jadi Misteri
Presiden Joko Widodo melontarkan teka teki yang sama di dua acara berbeda. Namun, para peserta di dua acara itu yakni Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Pengukuhan pengurus DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia ( GAMKI), tak ada yang mampu menjawabnya.
Jokowi melontarkan pertanyaan yang sama: "jauh di mata, dekat di hati, apakah itu?" Jokowi akan menghadiahi sepeda bila ada yang berhasil menjawab dengan benar,.
Pertanyaan itu dilontarkan pertama kali saat Jokowi membuka Muktamar IPM di Medan, Sabtu (19/8). Awalnya Presiden mempersilakan dua orang pelajar untuk maju menjawab, masing-masing seorang laki-laki dan perempuan.
Pertama, seorang pelajar laki-laki menjawab, “yang saya tahu, yang jauh di mata dekat di hati itu Allah SWT dan bagi saya Presiden yang jauh di mata hari ini dekat di rakyat, itu Presiden Joko Widodo yang keren sekali, luar biasa terima kasih Bapak.”
Presiden lalu mempersilakan pelajar kedua, seorang perempuan, untuk menjawab. Pelajar itu mengatakan hal yang mirip.
Mendengar dua jawaban itu Presiden menyampaikan bahwa kedua jawaban itu ada benarnya, tapi bukan itu yang ia maksud.
Ia lalu mempersilakan seorang pelajar lagi untuk maju menjawab. Kali ini seorang pelajar laki-laki maju ke depan.
“Ini bukan hal yang serius ini, jauh di mata dekat di hati, apakah itu?” tanya Jokowi kepada pelajar ketiga yang maju itu.
“Yang jauh di mata dekat di hati, itu Pak, itu kerinduan Pak,” kata pelajar ketiga.
“Kerinduan?” tanya Presiden Widodo.
“Rindu,” ujar pelajar ketiga itu.
“Ini semakin jauh ini, ini sangat, siapa namanya?” tanya Jokowi.
“Adli pak,” ujar pelajar ketiga.
“Ini sangat romantis sekali ini Adli ini, bukan itu,” ujar Presiden.
Jokowi mempersilakan pelajar keempat untuk maju ke depan, tapi belum berhasil menjawab teka teki itu.
Presiden kembali melontarkan pertanyaan yang sama saat acara Pengukuhan DPP GAMKI di Medan. Namun, tak ada satu pun pemuda yang berhasil menjawab dengan tepat.
Selama pidato di acara GAMKI, Jokowi mengulas alasan pentingnya hilirisasi. Dia mengajak para pemuda berani mengingatkan pemimpin berikutnya untuk terus melanjutkan hilirisasi di segala bidang.
"Jadi jangan ekspor bahan mentah, nanti tolong diingatkan pemimpin yang akan datang jangan ekspor bahan mentah, rakyat harus berani mengingatkan mengenai itu," kata Jokowi.