Yenny Wahid Sebut Diminta Ganjar untuk Jadi Cawapresnya
Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang dikenal Yenny Wahid mengaku mendapat permintaan dari Ganjar Pranowo menjadi bakal calon wakil presiden yang mendampinginya dalam kontestasi Pilpres 2024.
Ganjar, diketahui merupakan bakal calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, hingga saat ini memang belum ada deklarasi resmi dari partai pendukung terkait nama cawapres pendamping Ganjar.
"Ada permintaan, pastinya," kata Yenny di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (22/8).
Yenny menyebut tak membahas politik praktis saat itu, lantaran berada di depan ibunya, Sinta Nuriyah. "Kami enggak bicara politik praktis waktu itu karena di depan ibu saya, kalau di depan ibu saya kami tidak bicara politik praktis," katanya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo bertemu Yenny Wahid di Ciganjur Minggu (13/8) malam. Selain itu, bertemu dengan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah. Saat itu, Ganjar mengenakan kemeja batik lengan panjang bermotif cokelat dan peci hitam. Sementara Yenny Wahid memakai kerudung merah muda, jaket putih, dan celana hitam. Mereka terlihat duduk di ruang tamu.
Ganjar Pranowo mengatakan dirinya menjadikan sosok Gus Dur dan sang ayah presiden keempat yakni Abdul Wahid Hasyim sebagai inspirasi dalam bernegara.
"Pertama, terkait hukum, seperti diceritakan Gus Dur dalam tulisannya, hukum positif yang berlaku di Indonesia mengakomodasi aspek penting dalam hukum Islam atau syariat di dalamnya, yaitu ketahanan atau deterrence," kata Ganjar dalam keterangannya, Minggu (13/8).
Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, hukum positif ke depan perlu adil dan bisa ditegakkan tanpa pandang bulu, seperti yang dicita-citakan Gus Dur dan Wahid Hasyim.
"Bukan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Kemudian menjadi kunci keberhasilan negara atas rakyatnya. Dalam hal ini, adalah mewujudkan baldatun thoyibatun wa rabun ghofur," kata Ganjar.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengatakan partainya membuka diri untuk Yenny Wahid maju sebagai calon wakil presiden.
PDIP, kata Puan, masih dalam tahap merampungkan nama yang tepat untuk menjadi pendamping Ganjar, Karena itu ia menyebut berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. "Kami terbuka untuk masuknya nama-nama dalam list yang nanti akan menjadi calon bakal cawapres," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (9/8).