Pesan Jokowi ke Penerusnya: Jangan Setop Hilirisasi Meski Ditekan

Andi M. Arief
31 Agustus 2023, 12:07
jokowi, hilirisasi, capres
ANTARA FOTO/Yudi/nz
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Seskab Pramono Anung (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (20/8/2023).

Presiden Joko Widodo akan mengarahkan presiden berikutnya untuk tidak menghentikan program hilirisasi nasional. Kepala Negara menilai hilirisasi adalah program yang dapat mengubah status negara menjadi negara maju.

Jokowi mengatakan hilirisasi barang mentah harus menjadi kesadaran bersama. Hal tersebut penting mengingat Indonesia telah mengekspor barang mentah sejak 400 tahun lalu saat zaman VOC.

"Meski ditekan Uni Eropa, WTO, dan IMF. Jangan mundur dan jangan berhenti. Nanti akan saya pesan juga pada presiden yang akan datang," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) seperti disiarkan dalam Sekretariat Presiden, Kamis (31/8).

Jokowi mencontohkan hilirisasi pada industri minyak sawit mentah atau CPO. Jokowi mengatakan produksi CPO Indonesia mencapai 46 juta ton per tahun. Menurutnya, seluruh produksi tersebut dapat diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi.

Jokowi mengatakan CPO di dapat diolah menjadi sabun dan oleopangan. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menghitung nilai tambah CPO dapat naik hingga sembilan kali lipat dari proses pengolahan menjadi sabun dan oleopangan.

Jokowi juga mendorong semua skala usaha untuk melakukan hilirisasi. Kepala Negara menekankan hilirisasi tidak terbatas pada usaha besar dan urusan pertambangan saja.

Jokowi menunjukkan dua jenis produk, yakni kopi bubuk dan gula aren. Jokowi menilai kedua produk tersebut merupakan bentuk hilirisasi yang dapat dilakukan oleh UMKM.

"Jangan sekali-kali kita lanjutkan ekspor dalam bentuk biji mentahan, jangan. Namun buat seperti ini, kuasai pasar di dalam negeri," ujarnya.

Presiden juga memprediksi pendapatan per kapita nasional pada 2033 dapat mencapai US$ 10.500 atau Rp 160 juta per tahun akibat program hilirisasi. Angka tersebut akan naik menjadi US$ 15.800 atau sekitar Rp 240,77 juta pada 2058.

Selain itu, pendapatan per kapita nasional pada 2045 dapat menyentuh US$ 25.000 atau Rp 380,97 juta pada 2045 akibat program hilirisasi. Jokowi mengatakan pendapatan per kapita pada Indonesia Emas merupakan tujuan dari program hilirisasi yang dilakukan saat ini.

"Oleh karena itu kita membutuhkan tidak hanya visi besar, tapi kita harus memiliki visi taktis," kata Jokowi.




Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...