Kritik Pemanggilan Muhaimin, Eks Penasihat Ragukan Independensi KPK

Ade Rosman
5 September 2023, 20:01
Kritik Pemanggilan Muhaimin, Eks Penasihat Ragukan Independensi KPK
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Ketua KPK Firli Bahuri (kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) dan Nurul Ghufron (kiri) memberikan keterangan saat konferensi pers Kinerja KPK semester 1 tahun 2023 di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahu menilai, saat ini lembaga tersebut telah menjadi milik penguasa. Sehingga ia meragukan independensi KPK.

Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Syuro Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) menanggapi pemanggilan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar oleh KPK.

Abdullah yang pernah berada di internal lembaga antirasuah selama delapan tahun itu mengungkapkan pengalamannya yang pernah menjadi Koordinator penyusunan Standar Operasional Prosedur di KPK.

Abdullah mengungkapkan, pada saat ia menjabat, kesepakatan dengan DPR bahwa ketika menghadapi Pemilu, Pileg maupun Pilpres, seseorang yang masuk pada KPK tak dapat dipersangkakan. Hal itu lantaran KPK tak ingin dijadikan sebagai alat politik. Prosesnya baru dijalankan setelah kontestasi usai diselenggarakan.

"Jadi kalau Cak Imin betul memenuhi persyaratan, sudah terpilih jadi wakil presiden, bisa diproses. Tapi hari ini anda tahu bahwa KPK itu sudah milik istana. Jadi sehingga demikian maka semua melalui proses istana, ya kalau istana mau ya sepeti itu," kata Abdullah kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (5/9).

Secara gamblang, Abdullah menggambarkan kondisi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang baru dipanggil KPK usai dideklarasikan sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.

"Misalnya ketika berada di kubu sana, KPK tidak apa-apa, begitu Cak Imin bergabung dengan Anies Baswedan, ditersangkakan, seperti itu," katanya.

Ia pun mengaku telah memberi tahu partai pengusung Muhaimin untuk menghadapi kondisi seperti yang disebutkannya.

"Oleh karena itu, saya sudah beri tahu oleh teman-teman PKS, dan NasDem harus siap-siap menghadapi itu," katanya.

Partai Masyumi

Di satu sisi, partai yang dinaungi Abdullah yakni Partai Masyumi menyatakan dukungannya terhadap Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan yang akan berlaga di Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani mengungkapkan partainya telah memutuskan untuk mendukung Anies-Muhaimin. Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan jajaran DPP Partai NasDem yang dipimpin Ketua DPP Effendy Choirie.

"Oleh karena itu kami memberikan dukungan penuh atas telah dideklarasikan yaitu pasangan AMIN, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar," katanya.

Ahmad pun mengungkapkan dukungan tersebut akan dikemukakan secara formal dalam Rakornas partai yang akan dilaksanakan pada waktu dekat.

"Partai Masyumi akan melakukan Rakornas di Jakarta dan juga sekaligus juga tadi kami memberikan undangan kepada rekan-rekan NasDem, khususnya Pak Surya Paloh untuk bisa menghadiri Rakornas Partai Masyumi," katanya. 

Reporter: Ade Rosman
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...