Pengelola Museum Nasional Fokus Amankan Benda Sejarah
Pasca kebakaran pada Gedung A dan C kompleks Museum Nasional yang terjadi pada Sabtu (16/9) malam, pihak pengelola menyatakan akan fokus pada pengamanan benda-benda bersejarah.
"Sebagian koleksi yang terdampak adalah replika, seperti di bagian prasejarah. Sisanya dipastikan dalam keadaan aman. Kami secara intensif terus melakukan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra, dilansir dari Antara, Minggu (17/9).
Ia menjelaskan, situasi di kompleks museum telah terkendali berkat respons cepat antara tim pemadam kebakaran, kepolisian, dan MNI. Kobaran api berhasil dipadamkan pada Sabtu pukul 22.40 WIB
Enam ruangan di Gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruangan pamer gedung B dan C sama sekali tidak terdampak. Api tidak menyebar.
"Koleksi hasil repatriasi dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena disimpan di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran," kata Mahendra.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim telah memberikan pernyataan dari lokasi kebakaran, bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan prioritas utama saat ini adalah mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak serta memastikan keamanan benda sejarah.
Mahendara mengatakan, pihaknya akan berupaya keras untuk memastikan bahwa museum kembali dalam kondisi terbaik secepat mungkin.
Sebagai langkah pencegahan tambahan, Museum Nasional sementara ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Karena adanya situasi force majeur atau keadaan kahar ini, tiket yang telah dibeli akan dikembalikan. Informasi lebih lanjut mengenai proses pengembalian dana akan disampaikan segera setelah pihak BLU MCB memiliki panduan yang lebih jelas.
Lalu, sesuai instruksi Mendikbudristek, BLU MCB telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab merawat dan mengamankan benda-benda sejarah dan budaya yang terdampak kebakaran.
"Investigasi terus dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kebakaran ini. Kami berkomitmen untuk terus berbagi temuan investigasi dengan publik seiring perkembangannya," ujar Mahendra.