Jokowi Soal Data Intelijen Parpol: Itu Sarapan Saya Setiap Pagi
Presiden Joko Widodo menjelaskan laporan intelijen hingga data-data ekonomi merupakan hal yang rutin dibaca setiap pagi. Hal tersebut merespons pertanyaan mengenai pernyataannya sendiri di depan relawan pada akhir pekan lalu.
Jokowi mengatakan ia setiap hari mendapatkan laporan situasi politik, ekonomi, dan sosial dari lembaga terkait. Adapun, laporan intelijen didapatkannya dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dan Polri untuk keamanan hingga Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai keuangan.
"Hasil survei, data-data, angka-angka. Pagi-pagi sarapan saya angka-angka dan data-data," kata Jokowi di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9) seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Meski demikian, Jokowi tak menjawab pertanyaan awak media mengenai hubungan laporan intelijen dengan potensi cawe-cawe presiden pada Pilpres 2024. Jokowi terlihat mengangkat tangan dan berlalu dari lokasi.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan dirinya memiliki informasi lengkap dari berbagai sumber mengenai kondisi partai-partai politik. Dia mengatakan sudah mengetahui arah tiap partai politik dalam Pemilihan Presiden.
“Dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana saya tahu," katanya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9).
Presiden mengatakan dirinya memiliki informasi intelijen dari berbagai pihak, dan informasi mengenai data terbaru, hingga survei terkait partai politik. Informasi tersebut hanya dimiliki Presiden Jokowi karena diberikan intelijen secara langsung.
“Dan itu hanya miliknya Presiden. Dia (informasi) itu langsung,” ujar Jokowi.
Sedangkan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Said Abdullah meyakini Jokowi tak akan menyalahgunakan data intelijen mengenai partai politik. Menurut Said pernyataan Jokowi soal telah mengantongi sikap dan arah partai politik di pemilihan presiden hanya sebatas informasi.
"Saya tidak punya kekhawatiran Bapak Presiden akan mempergunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau. Jauh lah dari itu," kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9).
Di sisi lain, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menyayangkan pernyataan yang dilayangkan Jokowi. Menurut Hinca pernyataan Presiden itu cenderung berlebihan.
"Saya kira enggak hanya Partai Demokrat, semua parpol keberatan atas statement itu. Karena bukan ruangnya presiden," kata Hinca kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9).