Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah Raih Katadata Awards

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
27 September 2023, 21:20
CCO Katadata Heri Susanto memberikan awarding kepada para penerima Katadata Green Initiative Award Kategori Lembaga/Masyarakat Sipil/Pemda di Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9). Dalam malam penganugerahan Katadata Green Initiative Award Kota Cimahi dan Was
Muhammad Zaenuddin|Katadata
CCO Katadata Heri Susanto memberikan awarding kepada para penerima Katadata Green Initiative Award Kategori Lembaga/Masyarakat Sipil/Pemda di Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9). Dalam malam penganugerahan Katadata Green Initiative Award Kota Cimahi dan Waste 4 Change terpilih menjadi penerima award dalam kategori Lembaga/Masyarakat Sipil/Pemda.

Kota Cimahi, Jawa Barat, mendapatkan “Katadata Green Initiative Awards” untuk kategori lembaga pemerintah dan masyarakat sipil. Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada perusahaan atau instansi yang menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan dampak positif bagi lingkungan dan menciptakan sistem yang berkelanjutan.

“Inisiatif dalam mengelola sampah melalui Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (GRAK OMPIMPAH) dan kegiatan Bank Sampah Cimahi layak mendapatkan apresiasi,” demikian keterangan Katadata Insight Center (KIC) dalam pemberian penghargaan pada 26 September 2023 di Jakarta. 

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan KIC dalam penghargaan ini di antaranya komitmen dan inovasi perusahaan dalam aksi hijau seperti transisi energi bersih. Demikian juga aksi korporasi dalam merealisasikan langkah produksi yang rendah emisi, pembiayaan berkelanjutan, dan sebagainya.  

Selain kategori lembaga pemerintah dan masyarakat sipil, ada kategori lain dalam “Katadata Green Initiative Awards”. Kategori tersebut yakni perbankan; energi dan pertambangan; teknologi dan transportasi; serta consumer goods.

Berkaca dari Tragedi TPA Leuwigajah

Kota Cimahi pernah memiliki pengalaman buruk soal sampah dengan terjadinya tragedi TPA Leuwigajah pada 2005. Ini tragedi terburuk persampahan di Indonesia. TPA yang jadi tempat pembuangan sampah warga Bandung Raya ini meledak dan kemudian longsor. Longsoran sampah mengubur Kampung Pojok dan Cilimus. Akibatnya, 157 orang tewas tertimbun sampah. Tragedi ini terjadi pada Senin, 21 Februari 2005. 

TPA Leuwigajah ditutup dan tidak beroperasi sebagai tempat pembuangan sampah lagi. Fungsinya digantikan oleh TPA Sarimukti. Tragedi memilukan TPA Leuwigajah kini diperingati sebagai momen Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tiap tahunnya. Peringatan ini menjadi pengingat seluruh masyarakat Indonesia tentang musibah yang pernah terjadi.

Sampah masih menjadi masalah untuk Kota Cimahi, mengingat tingginya volume sampah yang dihasilkan masyarakat, mencapai ± 275,45 ton per hari. Dengan kapasitas angkut ke TPA Sarimukti hanya ± 165,2 ton, yang saat ini sering terkendala cuaca dan faktor teknis lainnya sehingga seringkali terjadi penumpukan sampah di TPS.

Untuk itu, Pemerintah Daerah Kota Cimahi membangun partisipasi masyarakat melalui pilah dan olah sampah dari rumah sebagai upaya mengurangi timbulan sampah ke TPA. 

Dalam pelaksanaan pilih-pilah sampah, masyarakat harus melihat sampah bukan sebagai suatu masalah. Sampah merupakan sesuatu yang bisa diolah menjadi material atau sumber daya yang bermanfaat.

“Perubahan paradigma masyarakat terhadap sampah merupakan hal yang krusial dalam pelaksanaan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Pj. Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nurgahawan.

Program pilah dan olah membutuhkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Untuk itu, Cimahi berinisiatif membuat Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (GRAK OMPIMPAH). Setiap RW akan memiliki kader pilar sampah yang mengedukasi, mengajak dan mengingatkan masyarakat Kota Cimahi untuk memilah sampah dari rumah.

Program GRAK OMPIMPAH mengacu pada prinsip pemanfaatan kembali sampah atau yang biasa dikenal dengan nama 3R (reduce, reuse, dan recycle) yang dilakukan melalui upaya-upaya yang cerdas, efisien dan terprogram, maka pengelolaan sampah dapat lebih efisien. Namun dalam perjalanannya, program 3R masih menghadapi kendala utama, yakni kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk memilah sampah.

Dengan dilaksanakannya program GRAK OMPIMPAH ini diharapkan akan membantu Pemerintah Daerah Kota Cimahi dalam mengurangi timbulan sampah ke TPA melalui pilah sampah dari rumah dan menjadikan sebuah kebiasaan baik di masyarakat dalam mengatasi sampah.

Tentang Katadata Green Initiative Awards 2023

Dalam rangkaian acara Katadata SAFE (Sustainability Action for the Future Economy) 2023, Katadata memberikan apresiasi “Katadata Green Initiative Awards” yang ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan berbagai inisiatif dan inovasi untuk meningkatkan dampak baik bagi lingkungan dan menciptakan sistem perusahaan yang berkelanjutan.

Saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin terdorong untuk menjalankan operasional yang sejalan dengan keberlangsungan aspek lingkungan. Dengan mengedepankan aspek keberlanjutan dan menyiapkan strategi jangka panjang, perusahaan dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi dan mencapai target net-zero Indonesia.

Apresiasi ini menyoroti perusahaan-perusahaan yang menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan, berfokus pada komitmen rendah emisi, transisi energi bersih, penggunaan teknologi dan material ramah lingkungan, serta membangun rantai nilai (value chain) yang berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan leadership dan komitmen untuk bertanggung jawab mencegah kerusakan lingkungan hidup, menjaga keanekaragaman hayati, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya alam.

Tahun ini, penghargaan “Katadata Green Initiative Awards” diberikan kepada entitas yang bergerak pada sektor keuangan (finance), energi/pertambangan (energy/mining), teknologi/transportasi (technology/transportation), industri barang konsumsi (consumer goods), serta lembaga pemerintah & masyarakat sipil. Ada tiga pemenang untuk tiap sektor.

Beberapa faktor penilaian utama yang menjadi dasar kami memberikan penghargaan pada perseroan-perseroan yang mendukung aksi keberlanjutan terhadap lingkungan hidup. Pada sektor pertama, yakni banking, penilaian berdasarkan terobosan yang dilakukan perbankan dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dan mendorong nasabah untuk menjalankan usaha yang ramah lingkungan.

Sementara untuk sektor kedua energy/mining, diversifikasi ke energi bersih, peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT), dan dekarbonisasi menjadi aspek-aspek penting dalam penilaian tersebut. Pada sektor ketiga yakni terkait technology/transportation. Penghargaan diberikan kepada perseroan yang berinisiatif pada transisi penggunaan kendaraan rendah emisi dan program penyeimbangan karbon (carbon offset) sebagai langkah pengurangan emisi karbon.

Untuk sektor consumer goods, komitmen perusahaan yang menjalankan keseluruhan rantai bisnis dengan memperhatikan aspek keberlanjutan menjadi pertimbangan. Penerapan sistem ekonomi sirkular atau closed-loop system dan sejumlah inovasi untuk mencapai zero-waste di dalam perusahaan merupakan kriteria penilaian terhadap sektor tersebut. Terakhir untuk lembaga pemerintah dan masyarakat sipil, yang disorot yakni inisiatif-inisiatif terkait pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah, serta inisiatif hijau yang memiliki dampak nyata.

Lewat bentuk apresiasi “Katadata Green Initiative Awards” diharapkan dapat mendorong perusahaan dan entitas lain untuk secara konsisten dan berkesinambungan melaksanakan praktik disertai inovasi program yang mementingkan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk diterapkan di keseluruhan rantai bisnis perusahaan. Berbagai inisiatif perusahaan yang memperhatikan kelestarian lingkungan hidup akan memastikan adanya keberlanjutan ekosistem secara baik sehingga berdampak positif terhadap biodiversitas dan komunitas masyarakat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...