Mabes Polri Tetapkan Enam Tersangka Kasus Mafia Bola Liga Indonesia

Ira Guslina Sufa
28 September 2023, 06:15
Polri tetapkan tersangka Mafia Bola
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) berbicara dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kanan) di sela konferensi pers terkait upaya penegakan hukum pada pengaturan skor di sepak bola Tanah Air di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).

Satgas Anti Mafia Bola Polri menetapkan enam orang sebagai tersangka dugaan tindakan pidana suap berupa praktik pengaturan skors atau match fixing pada pertandingan sepak bola Liga Dua pada Liga Indonesia antara dua klub pada November 2018. Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal  Polri Irjen Pol. Asep Edi Suheri mengatakan keenam tersangka terdiri atas empat orang dari pihak wasit dan dua orang dari pihak klub sepak bola.

"Dari hasil penyelidikan dan penyidik telah memperoleh bukti yang cukup maka ditetapkan enam orang tersangka," kata Asep seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/9). 

Asep memerinci keenam tersangka tersebut inisial-nya, K selaku liaison officer atau LO dan A selaku kurir pengantar uang. Kemudian, tersangka M selaku wasit tengah, P selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit 2 dan A selaku wasit cadangan.

Adapun modus operandi yang dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan oleh penyidik Bareskrim Polri adalah pihak klub melakukan lobi atau meminta bantuan kepada para perangkat wasit. Kemudian wasit diminta memenangkan pertandingan salah satu klub sepak bola dengan memberikan iming-iming berupa uang.

"Pihak klub memberikan uang sebesar Rp100 juta kepada para wasit di hotel tempat para wasit menginap dengan maksud klub x menang melawan klub y," ujar Asep.

Selain itu, berdasarkan hasil penyidikan, menurut keterangan dari pihak klub yang diperiksa, Asep mengaku sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan.

"Jadi ada pengakuan bahwa mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih Rp 1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan," ujar dia.

Uang Rp 1 miliar tersebut kemudian digunakan untuk melobi wasit di setiap pertandingan dalam satu liga. Asep juga menyebut, klub yang terlibat penyuapan tersebut masih aktif dalam pertandingan Liga Indonesia. Sementara wasit yang terlibat masih bertugas sampai 2022.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...