Pemerintah Indonesia Beri Komitmen US$ 5 Juta untuk Dukung AIS Forum
Pemerintah Indonesia mendukung eksistensi Forum Negara Pulau dan Kepulauan alias AIS Forum melalui komitmen pendanaan sebesar US$ 5 juta dolar AS. Dana ini untuk aksi nyata dalam pembangunan berkelanjutan.
“Komitmen pendanaannya dari 2022 sampai 2025,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi di sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (9/10).
Komitmen pendanaan dalam forum tersebut baru datang dari Indonesia. Harapannya, negara atau organisasi internasional lainnya akan mengikuti.
Peningkatan komitmen pendanaan terhadap AIS Forum, menurut Jodi, akan memberikan dampak positif. Khususnya bagi kepemimpinan Indonesia di kawasan dan di negara pulau dan kepulauan.
“Tentunya harapan kami menjadi sebuah terobosan bagi diplomasi ekonomi biru di tingkat global,” katanya.
AIS Forum lahir berdasarkan Deklarasi Manado pada 1 November 2018 dalam Pertemuan Tingkat Menteri AIS Forum. Sejak itu, Indonesia telah berkontribusi dalam hal pendirian Sekretariat AIS dan pengembangan program.
Pada 2019 Indonesia menyalurkan kontribusi sebesar US$ 1 juta untuk mendirikan sekretariat tersebut, implementasi kerja sama, dan memperkuat kolaborasi antarnegara. “Kami buat platform berbagi pengetahuan, lokakarya,” ucap Jodi.
KTT AIS Forum 2023 merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi mengatasi empat masalah global yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.
Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves Sora Lokita menyebut KTT AIS Forum 2023 menjadi wadah saling membantu dan saling menguntungkan.
Salah satunya melalui pelatihan di bawah wadah AIS Forum untuk pembuatan keramba dan rumpon yang menjadi inovasi baru di negara pulau dan kepulauan, di antaranya di Fiji dan Madagaskar.
“Ternyata pelatihan membuat keramba di Fiji adalah keramba pertama di Pasifik yang terbiasa dilakukan di Indonesia. Itu salah satu program konkrit di AIS,” katanya.
Atas dasar kesamaan kondisi geografis dan tantangan, lanjut dia, maka KTT AIS Forum 2023 menjadi wadah penting bagi negara-negara pulau dan kepulauan untuk bertukar informasi untuk menemukan solusi atas tantangan perubahan iklim, tata kelola kelautan, hingga polusi.
“Kami berada di dalam sebuah forum yang bisa saling tukar pikiran, berbagi pengalaman terbaik, berbagi pengetahuan, dan harus sama-sama menjaga satu sama lain dalam konteks ini,” ujarnya.