Bahlil Sebut 400 KK Warga Rempang Ajukan Relokasi Secara Sukarela

Muhamad Fajar Riyandanu
10 Oktober 2023, 17:40
Sejumlah pekerja menyelesaikan perbaikan rumah tapak yang dijadikan Hunian Sementara (Huntara) warga Pulau Rempang korban relokasi di Perumahan Bida tiga, Sambau Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (28/9/2023).
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/YU
Sejumlah pekerja menyelesaikan perbaikan rumah tapak yang dijadikan Hunian Sementara (Huntara) warga Pulau Rempang korban relokasi di Perumahan Bida tiga, Sambau Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (28/9/2023).

Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) warga Rempang mendaftar secara sukarela untuk pindah ke luar kawasan proyek pengembangan Kawasan Eco City, Batam Kepulauan Riau. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencatat 27 KK dari 400 KK yang mendaftar sudah berada di rumah transit menunggu pembangunan hunian baru dari pemerintah sebagai bentuk ganti rugi relokasi.

"Kurang lebih 400 KK sudah daftar sukarela untuk digeser, 27 KK sudah ada di rumah transit sementara sisanya masih dalam proses," kata Bahlil di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (10/10).

Warga yang bersedia untuk pindah dari lokasi proyek pengembangan Kawasan Eco City bakal menempati rumah transit hingga tahun depan. Alasannya, ujar Bahlil, proses pembangunan rumah hunian ganti rugi warga terdampak membutuhkan waktu 6-7 bulan.

Bahlil mengatakan, warga terdampak akan mendapatkan uang saku Rp 1,2 juta per orang per bulan selama menunggu pembangunan rumah. "Jadi kalau 1 KK ada 4 orang, maka dapat Rp 6 juta per bulan, sampai masa tunggu selesai," ujarnya.

Bahlil menyebut ada 900 KK yang bakal direlokasi akibat proyek pengembangan Kawasan Eco City, Batam Kepulauan Riau. Sebanyak 900 KK tersebut selama ini tinggal menyebar lima kampung di Pulau Rempang, yakni Kampung Blongkeng, Kampung Pasir Panjang, Kampung Sembulan Tanjung, Kampung Pasir Merah, dan Kampung Sembulan Hulu.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...