PNS WFO Mulai Hari Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga Dunia

Nadya Zahira
23 Oktober 2023, 09:20
kualitas udara jakarta, jakarta,
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Kendaraan melintas kawasan Bundaran HI dengan latar belakang langit biru di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia pada Senin pagi (23/10). Sementara itu, aparatur sipil negara atau ASN termasuk PNS DKI Jakarta mulai bekerja di kantor alias work from office (WFO) hari ini (23/10).

Indeks kualitas udara ibu kota pagi ini 183 atau kategori ‘merah’ yang berarti kualitas udara tidak sehat.

Peringkat tersebut berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir. Kualitas udara Jakarta, Indonesia berada di bawah Delhi, India dan Lahore, Pakistan.

IQAir menunjukkan konsentrasi PM2.5 di Jakarta pada pukul 07.30 WIB. Angkanya satu kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

PM2.5 atau particulate matter 2.5 adalah partikel udara yang berdiameter lebih kecil dari atau sama dengan 2,5 µm atau mikrometer.

Partikel itu memiliki risiko kesehatan paling besar di antara pengukuran polusi udara lainnya. PM2.5 dapat bersumber dari asap kendaraan bermotor, hasil pembakaran pembangkit listrik, proses industri, asap pembakaran, asap rokok.

PM2.5 juga dapat terbentuk dari reaksi kimia polutan di udara atau atmosfer, di antaranya sulfur dioksida, nitrogen oksida, ammonia, black carbon, debu mineral, yang bereaksi dengan air dan materi organik lainnya.

Sementara itu, suhu udara di Jakarta pagi ini 27 derajat celcius dengan kelembaban 84%. Gerak angin sembilan kilometer per jam, dan tekanan udara 1013 milibar atau mb.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menyebutkan, kualitas udara ibu kota masuk kategori tidak sehat sejak Minggu (22/10) pukul 15.00 WIB hingga Senin pukul 06.00 WIB.

Angka partikel halus atau PM2,5 berada pada angka 114 berdasarkan indek standar pencemaran udara alias ISPU.

Berdasarkan laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, PM2,5 di Lubang Buaya Jakarta Timur mencapai 117.

Angka tersebut menunjukkan tingkat kualitas udara bersifat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan maupun nilai estetika. 

Sementaraitu PM2,5 di Bundaran HI Jakarta Pusat 91 dan Jagakarsa Jakarta Selatan 84.

Kualitas udara di Jakarta masih buruk, meski pemerintah provinsi atau pemprov mengambil langkah seperti:

  1. Kebijakan bekerja di rumah alias Work From Home (WFH) bagi sebagian ASN selama 21 Agustus - 21 Oktober
  2. Menyegel tiga perusahaan penampungan batu bara yang berpotensi mencemari lingkungan, yakni PT Bahana Indokarya Global di Jakarta Timur, PT Trada Trans Indonesia, dan PT Trans Bara Energy di Jakarta Utara
  3. Menutup sementara perajin arang batok di Lubang Buaya, Jakarta Timur

Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan telah menindak tegas sejumlah industri yang melanggar aturan lingkungan yang dapat memicu polusi udara.

"Kalau mereka melanggar aturan, apalagi lingkungan hidup, kami tindak tegas," kata Heru di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, pada September (10/9).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan penyebab utama tingginya polusi udara DKI Jakarta adalah kendaraan. Berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 24,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta sepanjang 2022.

"Sebanyak 19,2 juga di antaranya adalah sepeda motor," kata Siti Nurbaya di Istana Kepresidenan, pada Agustus (14/8).

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...