Jokowi Berpesan Indonesia Perlu Kepemimpinan Kuat, Sebut Nama Prabowo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia perlu kepemimpinan nasional yang kuat untuk menghadapi beragam tantangan nasional. Ia juga menyinggung nama calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto sebagai sosok pemimpin yang kuat.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Awalnya, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan kepemimpinan mumpuni untuk menghadapi tantangan global.
Setelah itu, Jokowi menyinggung soal adanya atraksi pencak silat dalam pembukaan acara tersebut. Presiden lalu mencolek nama Prabowo yang merupakan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
"Karena ketuanya Pak Prabowo, Sekjennya Pak Teddy (Suratmadji). LDII kalau begini-begini pentar banget, memberi simbol-simbol," kata Jokowi yang disambut tawa hadirin seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (7/11).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan peluang Indonesia untuk menjadi negara maju ditentukan dari kapasitas pemimpin dalam memanfaatkan momentum bonus demografi pada tahun 2030. Menurut Jokowi, indikator keberhasilan tersebut ditentukan dalam tiga periode pemimpin ke depan.
"Sering saya sampaikan di 2024, 2029, 2034 ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak," katanya.
Selain Prabowo, acara tersebu juga dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, serta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Menanggapi namanya disinggung Jokowi terkait sosok pemimpin kuat, Prabowo tampak sumringah. Dia membalas pernyataan itu dengan menyebut Jokowi sebagai figur yang ramah dan senang bersenda gurau.
"Saya kira, beliau kan penuh humor ya," kata Prabowo dalam rekaman suara seusai acara.