Cerita Ganjar soal Upah Buruh di Jateng yang Terendah se-Indonesia

Amelia Yesidora
8 November 2023, 17:33
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyapa peserta saat melakukan diskusi bersama forum alumni perguruan tinggi se-Indonesia di jakarta, Minggu (17/9/2023). Diskusi yang diikuti sekitar ratusan alumni perguruan tinggi se-In
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyapa peserta saat melakukan diskusi bersama forum alumni perguruan tinggi se-Indonesia di jakarta, Minggu (17/9/2023). Diskusi yang diikuti sekitar ratusan alumni perguruan tinggi se-Indonesia tersebut bertemakan Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia.

Bakal presiden Ganjar Pranowo menyebut dirinya sudah berkali-kali diejek karena rendahnya upah buruh. Berdasar data Badan Pusat Statistik, upah minimum provinsi 2023 Jawa Tengah memang terendah se-Indonesia dengan nilai Rp 1.958.169.

“Iya, tapi pabrik-pabrik malah relokasi ke Jawa Tengah,” kata Ganjar Pranowo dalam Sarasehan 100 Ekonom di Jakarta, Rabu (8/11).

Menurutnya ada empat masalah yang selama ini dialami para buruh. Pertama, takut tidak bisa menyekolahkan anaknya, dan kedua, takut keluarga tidak mendapat jaminan kesehatan.

Ketiga, mereka khawatir tidak punya tempat tinggal alias akomodasi yang baik, dan terakhir ongkos yang tinggi.

Untuk itu, ia menyusun beberapa intervensi yang bisa dilakukan pemerintah. Mulai dari mewajibkan seluruh anak buruh untuk bersekolah dan harganya gratis. Kemudian, BPKS kesehatan wajib dimiliki.

Ketiga, menyediakan rumah susun sederhana sewa alias rusunawa dan rumah susun sederhana milik alias rusunami di kawasan industri. Keempat, ia menyediakan bus Trans Jateng yang ongkosnya hanya Rp 2.000. “Itu menyelesaikan persoalan mereka, hemat lebih banyak, dan transportasi lancar,” kata Ganjar.

Terkait sumber daya manusia di Jawa Tengah, Ganjar juga memaparkan contoh di Kawasan Industri Batang. Saat perusahaan masuk ke kawasan tersebut, ia bertanya spesifikasi tenaga kerja yang mereka butuhkan dan menawarkan menyediakannya.

Saat itu ia menggunakan strategi paralel, membuat smelter untuk perusahaan tapi tenaga kerja terpaksa diambil dari luar. Masyarakat sekitar tidak mampu menjadi pekerja di sana karena kemampuan tidak cukup. Dia pun mendorong masyarakat terlibat sebagai penyedia jasa makanan.

"Jadinya seluruh katering diserahkan ke mereka. Kalau tidak punya skill bagus, tenaga kasar, ditaruh di situ,” kata Ganjar.

Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...