Menteri Ketenagakerjaan Ungkap Transformasi Struktur Ketenagakerjaan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2023 mengalami penurunan sebesar 0,54% menjadi 5,32% dari total 147,71 juta angkatan kerja sampai dengan Agustus 2023. Menurut Ida, capaian ini mendekati kondisi sebelum pandemi Covid-19 menerjang Indonesia dan melumpuhkan beberapa sektor.
Ida mengatakan kondisi ini merupakan capaian yang harus disyukuri dengan bekerja keras. "Karena jumlah penganggur terbuka secara kuantitas masih besar yaitu 7,86 juta orang," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (12/11).
Ida menyampaikan ada tren yang mendorong perubahan drastis dalam struktur ketenagakerjaan. Salah satunya, kata dia, dapat dilihat dari tumbuhnya lapangan kerja pada usaha sekunder dan tersier. "Ini indikasi ekonomi Indonesia sedang bergerak menuju sektor yang lebih maju dan inovatif," kata dia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari laman resminya, lapangan usaha yang mengalami peningkatan penyerapan terbesar adalah penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 1,18 juta orang. Adapun jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan formal berjumlah 57,18 juta orang atau sebesar 40,89%, meningkat 0,20% dibandingkan Agustus 2022.
Selain itu, menurut Ida, ada perubahan signifikan dalam tingkat pendidikan angkatan kerja yang mengalami pergeseran dari tingkat pendidikan rendah menuju tingkat pendidikan menengah dan tinggi. Artinya, dalam angkatan kerja saat ini, banyak tersedia angkatan kerja yang memiliki pendidikan terakhir berupa pendidikan menengah dan tinggi.
Ia mengatakan pergeseran ini merupakan hal yang positif karena menunjukkan tenaga kerja Indonesia benar-benar terampil dan siap bersaing di pasar global. "Namun, kita perlu memastikan pendidikan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri dan berkelanjutan sepanjang karier," kata dia.
Menurut data BPS, TPT nasional pada Agustus 2023 tercatat sebesar 5,32%, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,86%. Tingkat partisipasi angkatan kerja naik sebesar 0,85% dibandingkan Agustus 2022.
Adapun jumlah angkatan kerja meningkat 3,99 juta orang dibandingkan Agustus 2022 menjadi 147,71 juta dengan penduduk yang bekerja sebanyak 139,85 juta orang, naik sebanyak 4,55 juta orang dari Agustus 2022. Jumlah ini tercatat meningkat jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang mencatatkan penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang.
Rata-rata upah buruh juga tercatat meningkat dari Rp 3,07 juta menjadi Rp 3,18 juta. Meski mengalami peningkatan, masih terdapat kesenjangan antara rata-rata upah buruh laki-laki dengan perempuan. BPS mencatat rata-rata upah buruh laki-laki sebesar Rp 3,47 juta sedangkan rata-rata upah buruh perempuan sebesar Rp 2,64 juta.