Jokowi Geram Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserang Rudal Israel
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam tindakan Israel yang membombardir fasilitas Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara pada 10 November lalu. Area sekitar RS Indonesia itu terkena serangan 11 rudal dalam satu hari.
Akibat peristiwa tersebut, kondisi rumah sakit itu hancur dan tercatat 20 warga Palestina tewas dan puluhan terluka. Atas kejadian tersebut, Jokowi meminta Israel bertanggung jawab.
"Fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan," kata Jokowi saat menyampaikan keterangan pers di Washington DC yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (13/11).
Jokowi juga mendesak Israel dan Palestina agar melaksanakan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Dia juga mendesak Israel tidak menjadikan fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan sebagai sasaran serangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung pentingnya menghormati hukum humaniter internasional atau hukum perang (law of war) dalam konflik bersenjata.
Dalam naskah 'Law of War' yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan AS pada 2016 menyebutkan bahwa selama konflik bersenjata, rumah sakit yang memberikan perawatan kepada yang terluka dan sakit hingga kehamilan tidak boleh dijadikan obyek serangan.
"Saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadinya serangan, pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk melindungi WNI serta fasilitas-fasiltas publik, termasuk Rumah Sakit Indonesia," ujar Jokowi.
Selain Rumah Sakit Indonesia, pasukan Israel juga menyerang generator listrik dan panel surya di Rumah Sakit al-Wafa di Kota Gaza. Serangan ke rumah sakit itu terjadi setelah tentara Israel menyerang pintu masuk Rumah Sakit al-Shifa, area sekitar Rumah Sakit al-Quds.
Hingga sampai Jumat (10/11), sebanyak 11.078 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan artileri Israel. Sekitar 40% dari korban adalah anak-anak.
Badan Pusat Statistik Palestina (PCBS) mencatat 25 rumah sakit mengalami kerusakan sepanjang periode 7 Oktober-6 November 2023. Selain itu, konfik bersenjata juga mengakibatkan 160 bangunan sekolah Palestina yang hancur akibat serangan Israel.