Guntur Soekarnoputra Ikut Hadiri Rapat Soal Strategi Ganjar di Pilpres
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD kembali menggelar rapat rutin mingguan bersama para Ketua Umum partai pengusung di gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (22/11). Pada rapat kali ini, putra Soekarno sekaligus saudara Megawati Soekarnoputri Guntur Soekarnoputra turut hadir. Guntur terlihat tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB.
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan, rapat kali ini akan mematangkan strategi jelang masa kampanye yang akan dimulai pada 28 November 2023. Rapat merupakan bagian dari upaya koalisi memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di pilpres.
"Kami ingin memastikan bahwa mesin politik kami dalam rangka menghadapi kampanye ini sudah berjalan dengan baik, sistematis, mungkin agenda yang paling utama itu, di samping juga agenda-agenda yang lain," kata Mardiono di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
Pada kesempatan itu pun dihadiri oleh Ketum parpol lainnya yakni Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua TPN Arsjad Rasjid pun telah tiba. Namun, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berhalangan hadir, Mardiono mengatakan Mega tengah berada di luar kota.
"Ibu Mega tidak hadir, mendelegasikan kepada Ketum-Ketum yang memang hari ini bisa hadir karena memang Ibu kalau tidak salah ada dinas ke luar kota, tetapi secara virtual komunikasi semuanya tetap berjalan dari waktu ke waktu, nanti hasilnya disampaikan," kata Mardiono.
Di internal PDIP, Guntur termasuk tokoh yang beberapa kali punya sikap berbeda dengan Megawati. Salah satunya ia disebut sebagai penggagas agar dilakukan pergantian pimpinan partai dengan menyerahkan jabatan Ketua Umum dari Megawati ke Jokowi. Jokowi merupakan kader PDIP yang menjadi presiden dua periode.
Evaluasi Strategi Ganjar
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani menyatakan partainya membuka opsi mengevaluasi strategi tim pemenangan Ganjar - Mahfud. Hal itu disampaikan Puan usai keluarnya pernyataan Ganjar yang menyebutkan rapor penegakan hukum Jokowi berada di angka 5 dari 10 terutama setelah lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi tentang perubahan syarat usia capres dan cawapres.
Puan mengatakan hingga saat ini PDIP merupakan partai utama pendukung Presiden Joko Widodo bersama wakil presiden Ma’ruf Amin. Hal itu menurut Puan tidak berubah sejak awal Jokowi menjadi presiden di 2014 hingga sekarang.
Menurut Puan sebagai partai pendukung, PDIP tidak hanya mengawal tetapi juga memberikan otokritik kepada Jokowi. Sebagai partai pendukung PDIP menginginkan pemerintahan Jokowi tetap berpihak kepada masyarakat. Begitu pula dalam hal penegakan hukum.
Atas dasar posisi PDIP sebagai partai pendukung Jokowi itu pula, Puan mengatakan tak menutup kemungkinan partainya akan mengevaluasi strategi kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Terutama bila model kritik yang saat ini sedang digencarkan pasangan Ganjar - Mahfud justru berdampak pada elektabilitas sebagai calon presiden.
"Karena saya tanya, elektabilitas naik atau turun, ini akan menjadi evaluasi bagi kami PDIP untuk bisa melihat secara baik dan secara jelas, apakah kemudian hal itu memang harus dievaluasi atau tidak. Artinya terkait dengan substansi yang akan disampaikan pak Ganjar," kata Puan.
Menurut Puan dalam menyampaikan otokritik terhadap pemerintahan kader PDIP bisa menyampaikan secara langsung atau tidak langsung. Namun kritik itu ditujukan untuk perbaikan bagi pemerintah.