Ganjar Tak Mau Disebut Survei Jeblok, Ungkit Pernah Jadi Timses 4 Kali
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menampik temuan lembaga survei yang menyatakan elektabilitas Ganjar - Mahfud MD turun jelang pemilihan presiden 2024. Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut mengungkit ia sudah cukup berpengalaman menjadi tim sukses untuk memenangkan pasangan capres di pilpres.
Menurut Ganjar dengan pengalamannya menjadi tim sukses, ia paham betul bagaimana menganalisa pergerakan suara jelang pilpres. Ganjar mengatakan ia telah menjadi tim sukses saat mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto, Megawati - Hasyim Muzadi, Joko Widodo - Jusuf Kalla dan Jokowi - Ma’ruf Amin.
"Jadi saya biasa membaca data dalam kondisi seperti ini, seperti 5 tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu,” kata Ganjar saat mengisi acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023, di Senayan Park, Jakarta, Jumat (24/11).
Selain karena pengalamannya, Ganjar pun mengatakan tim pemenangan atau TPN Ganjar - Mahfud MD memiliki survei internal sendiri yang dijadikan patokan untuk memonitor elektabilitas jelang pilpres. Karena itu ia tak ambil pusing terkait survei lainnya.
"Kami punya datanya dan kami juga punya survei sendiri. Buat kami itu biasa saja, enggak apa-apa," katanya.
Ganjar mengatakan, saat ini ia dan timnya lebih berfokus pada bagaimana menyampaikan visi misinya kepada masyarakat. Karena itu ia bersama TPN Ganjar - Mahfud akan lebih memprioritaskan untuk lebih banyak bertemu dengan masyarakat dan membangun komunikasi.
“Karena pesannya lebih pada pesan edukasi," kata Ganjar. Dengan begitu ia berharap pemilih betul-betul memiliki preferensi kandidat yang akan dipilih, tak hanya sekadar asal pilih.
"Jadi, apapun surveinya, buat kami ketemu saja terus dengan masyarakat. Karena itu juga nanti akan meyakinkan apa yang akan menjadi pilihan masyarakat itu. Jadi enggak apa-apa lah," kata Ganjar.
Berdasarkan temuan survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD terus menurun selama September-November 2023. Dalam survei simulasi pemilihan tiga pasangan calon, elektabilitas Ganjar-Mahfud sempat mencapai 36,9% pada September 2023, tapi turun jadi 28,6% pada November 2023.
Menurut Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby, merosotnya suara pasangan tersebut dipengaruhi aksi kubu Ganjar yang kerap menyerang Presiden Jokowi. "Karena (kubu Ganjar) semakin menyerang Jokowi, ternyata dukungannya dari pemilih yang puas terhadap Jokowi justru mengalami penurunan," kata Adjie dalam presentasinya di kanal YouTube LSI Denny JA, Senin (20/11).
Pada Oktober 2023, basis pemilih Ganjar-Mahfud dari kelompok responden yang puas terhadap kinerja Jokowi sempat mencapai 39,4%. Tapi, angkanya turun jadi 31,9% pada November 2023. Adjie menilai, melemahnya suara Ganjar-Mahfud juga dipengaruhi jejak kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah selama 10 tahun yang masih menyisakan kemiskinan.
Ganjar dan Mahfud merupakan pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Perindo, dan Hanura. Pada pemilihan presiden 14 Februari 2024 mendatang, Ganjar - Mahfud akan berhadapan dengan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.