Gunung Anak Krakatau Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung kembali meletus dengan meluncurkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Anggi Nuryo Saputro mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pukul 06.29 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 130 detik," kata Anggi.
Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga. Sejak 1 Januari hingga hari ini (28/11), gunung api aktif itu tercatat meletus 80 kali.
PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau. Warga diimbau beraktivitas dalam radius lima kilometer lebih dari kawah aktif.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi. Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi mencapai 157 meter di atas permukaan laut.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan berkisar antara satu sampai enam tahun.
Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar, serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.
Pemukiman terdekat berada di Pulau Sibesi yang berjarak 16,5 kilometer dari Pulau Anak Krakatau.