Tutup Kampanye Hari Pertama, Ganjar Bicara Toleransi dan Kolaborasi
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengakhiri hari pertama masa kampanye pemilihan presiden 2024 dengan mengingatkan pentingnya toleransi dan kolaborasi. Hal itu disampaikan Ganjar dalam temu ramah dengan tokoh adat, pemuka masyarakat dan tokoh agama di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11) malam.
Dalam sesi dialog, Ganjar menjawab pertanyaan salah satu tokoh agama yang meminta agar ia memperhatikan persoalan toleransi bisa ia terpilih menjadi presiden nanti. Menurut Ganjar persoalan toleransi merupakan salah satu prioritas yang selalu ia perhatikan saat menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Ganjar menceritakan, saat ia menjadi gubernur sejumlah kota di Jawa Tengah bisa tumbuh menjadi kota dengan predikat kota dan kabupaten toleran di Indonesia. Hal itulah yang menurut dia ia dibawa dan diadaptasi di seluruh wilayah Nusantara.
“Buat kami memang menjaga toleransi penting karena itu penghormatan. Kalau masyarakat rukun maka pembangunan mudah, investasi mudah,” ujar Ganjar.
Menurut Ganjar fakta bahwa persoalan toleransi kini menjadi perhatian masyarakat luas adalah hal baik yang menandai masyarakat makin teredukasi. Hal itu menurut dia bisa menjadi modal bagi pemerintah untuk mengoptimalkan gagasan dan praktik toleransi. Ganjar mengatakan komitmen untuk toleransi tidak hanya menjadi perhatiannya tetapi juga bagi calon wakil presiden Mahfud MD.
“Di Aceh Pak Mahfud mengatakan hubungan yang sangat penting sesama anak bangsa itu komitmen wujud untuk menjaga keindonesiaan dan itu perlu menjadi contoh,” ujar Ganjar.
Tingkatkan Kolaborasi
Selain persoalan toleransi dalam rangkaian kegiatan di Merauke, Ganjar juga mengingatkan akan pentingnya kolaborasi. Hal itu disampaikan Ganjar dalam dalam acara 'Dialog di Ufuk Timur Nusantara Untuk Indonesia' di Belavista, Merauke.
Ganjar menekankan perlunya melibatkan semua pihak agar perdamaian di Papua tetap terjaga. Adapun pihak yang dilibatkan di antaranya tokoh agama, tokoh adat hingga anak muda.
"Maka bagaimana agar kemudian agar di Papua tetap diberikan damai. Semua harus dilibatkan, anak muda dilibatkan, tokoh adat dilibatkan, tokoh agama dilibatkan dan semuanya harus duduk bersama. Mendengar satu sama lain, dicari dan paling bisa disepakati," tutur mantan gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut.
Dalam konteks politik, Ganjar menjelaskan bahwa konsep konsensus, seperti yang diajarkan dalam ilmu politik, menjadi kunci utama dalam upaya menjaga perdamaian. Karena itu menurut dia sangat penting untuk terus berkolaborasi di tengah masyarakat.
“Kalau sudah sepakat, maka semua bisa menerima, maka kita akan mengurangi, persamaan akan mengurangi rasa benci karena kita perhatian," ujar Ganjar.
Ganjar berharap melalui kolaborasi dan kesepahaman membawa perdamaian di tanah Papua. Tidak hanya itu, kedamaian itu menurut Ganjar juga harus mengalir hingga ke seluruh wilayah di Indonesia.
Beragam Momen di Kampanye Ganjar Hari Pertama
Pada hari pertama pelaksanaan kampanye pilpres 2024, calon presiden nomor 3 itu memulai kampanye di Merauke. Sesampainya di Merauke sekitar pukul 08.300 WIT Ganjar langsung memulai rangkaian kegiatan. Ia mengunjungi tiga kampung di Distrik Semangga Merauke.
Dalam kesempatan itu Ganjar mengungkapkan strategi untuk mengurangi kesenjangan di Papua dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Menurut Ganjar, fokus pada sektor-sektor tersebut akan menghasilkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, serta mengurangi kesenjangan.
"Kalau ini kemudian bisa mendapatkan prioritas dan masyarakat terdidik, sekolah, punya keterampilan, punya pengetahuan yang luas, maka kesempatan itu akan terjadi," kata Ganjar.
Dalam pandangan Ganjar, pembangunan tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, Ganjar menekankan perlunya investasi dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Papua.
Pada hari yang sama Ganjar juga bertemu dengan Uskup Agung, Mgr Petrus Canisius Wandagi. Dalam pertemuan yang berlangsung singkat itu, Ganjar mengaku menyerap intisari dari perbincangan yang penuh suasana akrab.
Pada pertemuan itu Ganjar menyinggung pentingnya dialog untuk mencegah konflik. Sementara itu, Uskup Agung Wandagi menuturkan ia menyambut baik kehadiran Ganjar di Merauke.