Anies Kunjungi Pangalengan, Temukan Masalah Petani dengan OJK dan PTPN
Calon presiden Anies Baswedan memulai kampanye hari kedua di Pangalengan, Jawa Barat. Di sini, ia berdiskusi dengan petani serta pengolah susu di daerah Bandung Selatan itu.
“Prioritas kami adalah reformasi tata niaga pangan. Karena produksi pangan kita sesungguhnya baik, tapi tata niaganya harus dikoreksi,” kata Anies pada wartawan di Pangalengan, Rabu (29/11).
Anies mengatakan ada tiga masalah besar yang petani kol di Pangalengan hadapi. Beberapa adalah langkanya pupuk, buruknya pemanfaatan lahan, dan sulitnya pengajuan kredit.
Petani di Pangalengan mengaku sulit mencari pupuk, baik subsidi atau tidak. Selaku petani holtikultura, mereka membutuhkan pestisida alias pupuk penghalau serangga.
Mereka menyampaikan, dulu ada komisi pestisida alias kompes untuk menjaga harga. Tiadanya kompes membuat harga pupuk melonjak hingga 70%.
Masalah ketiga adalah banyaknya petani Pangalengan yang menyewa lahan PT Perkebunan Nusantara. Menurut mereka, hanya 15%-25% lahan di sana yang dimiliki warga, sisanya milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Warga hanya memanfaatkan lahan tidur milik PTPN yang tak digunakan selama lebih dari 2 tahun. Namun, kemiringan lahan tersebut sangat tinggi sehingga mengganggu produksi.
“Di Australia itu satu hektare lahan kentang bisa mencapai 50-60 ton. Karena kemiringan kita luar biasa sedikit, 30 derajat, akhirnya hanya bisa di tingkat 20-25 ton,” ujar petani di Pangalengan.
Pendamping petani swasta, Hisyam, menjelaskan masalah akses permodalan ini terkait dengan Kredit Usaha Rakyat alias KUR. Berdasarkan peraturan, seharusnya KUR tidak mempunyai agunan. Tapi saat petani mengajukan KUR ke bank, mereka dikenai agunan.
“Lalu sangat disayangkan juga, saya dapat informasi OJK tidak merekomendasikan kredit untuk pertanian,” kata Hisyam di Pangalengan, Rabu (29/11).
Anies mengatakan ketiga masalah itu sudah ia catat dan akan menjadi bahan untuk perbaikan di masa depan. “Kalau mau perubahan, harus belanja masalah. Kalau sudah belanja masalah, berarti itu yang harus kita kerjakan,” kata Anies.