Jokowi Jamin Bantuan Beras Diperpanjang Sampai Maret 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah keluarga penerima manfaat. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke Gudang Bulog Batu Cermin, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Senin (4/12).
Jokowi mengatakan penyaluran bantuan pangan tersebut telah disalurkan sejak bulan April 2023 dan akan diteruskan hingga bulan Maret 2024. “Jadi nanti bulan Januari, Februari, Maret diberikan lagi,” kata Jokowi, dalam siaran pers pada Senin (4/12).
Pemerintah kini tengah mematangkan rencana pengadaan 1,5 juta ton beras impor untuk menjalankan program pemberian bantuan beras 10 kilogram (kg) mulai Januari sampai dengan Juni 2024. Bantuan penyaluran beras ini menyasar kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Guna memperlancar arus pengiriman beras impor, pemerintah akan mengatur mekanisme insentif berupa potongan bea masuk kepada Perum Bulog selaku pihak importir senilai Rp 450 per kilogram (kg). Adapun selisih kekurangan tersebut bakal dibayar oleh Kementerian Keuangan. pemberian stimulus itu bertujuan untuk menjaga harga beras tetap terjangkau di tengah kurs rupiah yang kian mendekati Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Negara juga menyebut bahwa perlindungan sosial lain dari pemerintah berupa bantuan El Nino juga akan turut disalurkan kepada masyarakat untuk periode November-Desember 2023. “Ini akan ditransfer November-Desember Rp 400 ribu, kira-kira di minggu ini atau minggu depan—yang belum,” ujar Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun mengimbau kepada masyarakat yang belum terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) untuk bisa mendaftarkan diri ke RT/RW atau kelurahan/desa setempat agar dapat memperoleh bantuan terkait dari pemerintah.
Sejumlah pejabat yang turut dalam kunjungan kerja kali ini antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake, serta Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.