Bansos Dinilai Jadi Katalis Kepuasaan Masyarakat atas Kinerja Jokowi

Muhamad Fajar Riyandanu
27 Desember 2023, 19:09
Bansos Jokowi
ANTARA FOTO/Yudi/Spt.
Sejumlah warga dari keluarga penerima manfaat (KPM) antre untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT) saat penyaluran bantuan sosial tahap II di Medan, Sumatera Utara, Minggu (3/12/2023).

Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tinggi. Survei bertajuk 'Dinamika Elektoral di Awal Masa Kampanye' itu menghasilkan temuan 76,2% responden merasa puas atas kinerja Jokowi.

Dalam survei yang dilakukan pada 23 November hingga 1 Desember 2023 tersebut sebanyak 33,6% responden menyatakan puas atas kinerja Jokowi karena kerap memberikan bantuan sosial (bansos) kepada rakyat kecil. Sementara alasan nomor dua atau 25,1% responden mengaku puas dengan kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu karena telah menyediakan infrastruktur jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya.

Survei dilakukan dengan menyasar 1.200 orang dan menggunakan metode penarikan sampel acak atau multistage random sampling. Survei ini memiliki toleransi kesalahan 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan keberadaan bansos dalam tiga tahun terakhir menjadi faktor utama masyarakat dalam memberi penilaian kepuasan terhadap kinerja pemerintah.

Menurut Bawono, bansos menjadi oase di tengah ketidakpastian ekonomi domestik akibat dampak Pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu. Dia menyebut Covid-19 berimplikasi pada penurunan aktivitas ekonomi masyarakat yang seringkali berimbas pada penutupan usaha hingga pemutusan hubungan kerja.

"Di situlah kemudian ada instrumen bernama bantuan sosial yang menjadi bentuk kepedulian atau tanggungjawab negara terhadap rakyatnya," kata Bawono saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu (27/12).

Dia melanjutkan, pemberian bansos merupakan insentif ekonomi yang dapat langsung dirasakan masyarakat, terutama kelompok masyarakat kurang mampu atau menengah ke bawah. Meski bersifat sementara, keberadaan bansos dianggap bisa menutup keresahan masyarakat terkait harga kebutuhan pokok yang kian mahal.

"Beberapa tahun terakhir, fakta bahwa bansos menjadi hal yang cukup menentukan bagi publik untuk menilai apakah dia puas atau tidak puas terhadap kinerja presiden," ujar Bawono.

Jokowi mengalokasikan anggaran bansos beras secara bertahap pada 2023, yang dimulai dari Maret-Mei 2023. Bansos beras tahap pertama itu menyasar 21.353 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total bantuan sekitar 630 ribu ton beras senilai Rp7,9 triliun.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...