Duduk Perkara Pencopotan Ketua PWNU Jatim Dikaitkan Dukungan pada AMIN
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama alias PBNU mencopot Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dari jabatannya. Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin atau Timnas AMIN mengkritik putusan diduga terkait langkah Marzuki yang memberikan dukungan kepada Anies dan Cak Imin.
Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumilena, menyatakan pihaknya menghormati mekanisme internal NU. Kendati demikian, ia menyayangkan alasan pemberhentian Marzuki karena mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan dukungan pada AMIN.
“Bijaknya tentu harus bersikap adil. Jika nantinya, atau sudah pernah ada, pimpinan daerah NU lain yang menyuarakan dukungan paslon lain, harap ditindak demikian. Begitu juga dengan kader,” kata Billy dalam pesan singkat pada Katadata, Jumat (29/12).
Lebih lanjut, ia meminta mekanisme pencopotan Marzuki Mustamar dikaji ulang. Ia juga meminta masyarakat Nahdliyin dan kader NU lainnya menilai, apakah keputusan ini adalah keputusan yang bijak atau menunjukkan arogansi.
Namun, PBNU membantah keputusan pencopotan tersebut terkait dengan langkah politik Marzuki. Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menyatakan pemberhentian Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang, itu dari jabatan Ketua PWNU Jatim bukan disebabkan beda pilihan calon presiden terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Pemberhentian disebabkan sejumlah masalah internal NU yang tidak terkendali. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah politik," ujar Gus Ipul kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam.
Berikut deretan fakta terkait duduk persoalan pencopotan tersebut:
1. Beredar Potongan Video Marzuki
Kabar pencopotan Marzuki disebar dengan video yang berisi ucapannya mengenai banyak pesantren besar mendukung pasangan Anies - Cak Imin di Pilpres 2024. Cak Imin turut menyebarkan video tersebut. "Sendiko dawuh Yai..!" cuit Cak Imin dalam akun X @cakimiNOW, Kamis (28/12).
Dalam potongan video yang diunggah Cak Imin, Marzuki Mustamar berbicara dalam bahasa Jawa di video berdurasi 1 menit 19 detik itu. Dalam video itu, Marzuki mengatakan akan memperbolehkan anak cucu yang merupakan alumni beberapa pesantren, tak akan dilarang bila hendak mencoblos AMIN.
2. Alasan PBNU Copot Ketua PWNU Jawa Timur
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menyatakan surat pemberhentian kepada Marzuki merupakan usulan dari Rois Syuriah PWNU Jatim. Surat itu telah dikirim pada 28 Desember 2023.
"Pemberhentian kami putuskan melalui proses panjang menindaklanjuti usulan dari Rois Syuriah PWNU Jatim," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam.
Gus Ipul menyebut keputusan itu, salah satunya karena KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim dinilai tidak mampu menyelesaikan permasalahan di Pengurus Cabang NU Kabupaten Jombang.
"Di Pengurus Cabang NU Kabupaten Jombang itu penyelesaiannya berlarut-larut sampai ke pengadilan karena PWNU tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kita melihat tanggung jawab yang kurang dari PWNU Jatim," katanya.
Gus Ipul menyebut ada beberapa masalah internal lainnya yang dinilai tidak bisa diselesaikan oleh PWNU Jatim.
Menurutnya, pemberhentian atau penggantian pengurus demi penegakan aturan dalam sebuah organisasi merupakan hal yang biasa sehingga tidak perlu dibesar-besarkan.
PBNU memberi waktu terhadap Syuriah dan Tanfidziyah PWNU Jatim untuk menggelar pleno menetapkan pengganti KH Marzuki Mustamar selama dua minggu.
3. Pencopotan PWNU Jatim Kedua
KH Marzuki Mustamar tercatat sebagai Ketua PWNU Jatim kedua yang diberhentikan sebelum masa khidmatnya berakhir. Sebelumnya Ali Maschan Moesa juga pernah diberhentikan sebelum periodenya berakhir saat menjabat sebagai Ketua PWNU Jatim pada 2008.
Fakta ini berkebalikan dengan komentar Cak Imin. Cak Imin menyatakan heran dengan keputusan pemecatan tersebut.
"Baru kali ini dalam sejarah NU ada saling memecat. Itu sangat memprihatinkan,” ujar Ketua Cak Imin kepada wartawan di Situbondo, Kamis (28/12).