KPU Minta Capres Tak Gunakan Singkatan Sulit saat Debat Ketiga Pilpres

Ade Rosman
5 Januari 2024, 21:26
debat capres, capres, pilpres 2024
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Ketua KPU Hasyim Asyari menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persiapan debat ketiga Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (5/1/2024). KPU menyatakan kesiapan mereka dalam menggelar debat yang bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri pada Minggu (7/1) di Istora Senayan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta para calon presiden atau capres tidak menggunakan singkatan yang kurang familiar saat debat ketiga Pilpres 2024. Penggunaan singkatan asing yang sempat diajukan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat kedua Pilpres sempat menimbulkam problematika.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, capres yang menggunakan singkatan saat bertanya harus menjelaskan kepanjangannya. Permintaan untuk tidak menggunakan singkatan yang kurang familiar agar debat berlangsung secara efektif dan substansi dari pertanyaan tersampaikan dengan baik.

"Supaya kemudian tidak menimbulkan problematik karena ada singkatan yang mungkin orang tidak familiar dengan singkatan itu tentu kami menyampaikan kepada masing-masing tim pasangan calon supaya calon yang akan berdebat, apakah capres atau cawapres itu menyampaikan kepanjangan kalau ada singkatan, ya," kata Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jumat (5/1).

Menurut dia, para capres harus mengajukan pertanyaan secara jelas dan dan mudah dipahami oleh mitra-mitra debatnya. Perminyaan ini adalah hasil evaluasi dari debat sebelumnya lantaran calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggunakan singkatan yang kurang familiar.

"Itu semua sudah dijadikan evaluasi, sudah disampaikan kepada semua tim paslon," katanya.  

Dalam debat kedua pilpres pada Jumat (22/2), Ginran memberikan dua pertanyaan yang sempat membuat bingung dua lawannya. Gibran memberikan pertanyaan soal usulan regulasi carbon captures storage (CCS) kepada Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dan upaya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. 

“Karena Gus Muhaimin adalah ketua umum PKB, saya yakin Gus paham sekali masalah ini. Bagaimana langkah Gus dalam menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?” tanya Gibran dalam acara Debat Calon Wakil Presiden yang dipantau secara daring, Jumat (22/12).

Gibran tak menjelaskan singkatan dari SGIE. Pertanyaan Gibran sempat membuat Muhaimin bingung dan bertanya kembali apa itu SGIE yang menjadi pertanyaan Gibran. "Terus terang SGIE itu saya tidak paham. SGIE itu apa?” ujar Muhaimin. 

Sementara itu, Mahfud MD yang mendapatkan pertanyaan terkait regulasi carbon captures storage justru menjawab dengan teknis mengenai prosedur pembuatan regulasi.

Mahfud pun dalam debat tersebut sempat memprotes pertanyaan yang disampaikan Gibran terkait CCS karena dianggap tak sesuai dengan tema debat cawapres pada Jumat (22/12). Pertanyaan Gibran seharusnya diajukan saat debat keempat yang memiliki tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai pertanyaan yang diajukan Gibran terkait CCS dan SGIE mengulang apa yang dilakukan Jokowi saat debat capres 2014. Jokowi saat ini bertanya terkait istilah TPID kepada lawannya, Prabowo Subianta.

"Sebenarnya kalau mau melihat niat baik, tidak ada pertanyaan jebakan, bisa menjelaskan di depan apa singkatannya, tapi ini pengulangan Pak Jokowi pada 2014," kata dia. 

Reporter: Ade Rosman
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...