Respons Jokowi, TPN Sebut Prabowo Banyak Serang Anies secara Personal

Yuliawati
Oleh Yuliawati
9 Januari 2024, 10:54
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto berpose usai wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto berpose usai wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Tim Pemenangan Nasional (TPN) setuju dengan Presiden Jokowi yang mengkritik debat capres ketiga cenderung menjadi ajang saling serang antar kandidat. Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mencontohkan  capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, terlihat banyak menyerang capres nomor urut 1, Anies Baswedan secara personal.

“Sepakat dengan Pak Jokowi, memang harus dihindari serangan personal ya, seperti contohnya serangan Pak Prabowo ke Pak Anies, bilang: sorry ye, sorry ye mas Anies," kata Andi di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (8/1).

Dia menilai seharusnya Prabowo menghentikan komentar yang negatif dan bersifat serangan pribadi kepada Anies.
"Terlihat pak Prabowo emosi terhadap Anies, itu harus dihindari," kata Andi.

Sebaliknya dia mencontohkan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang berdebat dengan menggunakan data. Selama debat, Ganjar meminta Prabowo menjelaskan dengan data mengapa Minimum essential force (MEF) atau standar kekuatan pokok minimum TNI turun. Ganjar juga mempertanyakan proporsi anggaran pertahanan yang turun rasio perbandingannya dengan PDB.

Sebelumnya, Jokowi menilai ajang saling serang dalam debat capres merupakan hal yang baik apabila masih berada dalam koridor tanya-jawab kebijakan yang ditawarkan oleh masing-masing peserta debat.

"Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, geopolitik, pertahanan, saya kira kurang memberikan pendidikan. Kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," ujarnya di rumah makan Kampung Kecil Serang, Banten pada Senin (8/1).

Jokowi menyoroti perlu adanya rambu-rambu tambahan yang perlu diterapkan dalam debat selanjutnya. Satu diantaranya melarang para peserta debat untuk menjatuhkan rival lewat motif personal.

"Saling menyerang tidak apa, tapi soal kebijakan. Visi-nya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira tidak baik dan tidak mengedukasi," ujar Jokowi.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...