Kilas Balik Debat Pilpres 2019 saat Jokowi dan Prabowo Saling Kritik

Image title
11 Januari 2024, 10:10
debat, debat Pilpres 2019
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi, debat Pilpres 2019.
Button AI Summarize

Pada debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung pada Minggu (7/1), capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terlihat saling serang secara verbal. Ketegangan berlanjut hingga akhir debat Pilpres 2024 yang berujung tidak saling berjabat tangan.

"Dia tidak datang ke saya, (padahal) saya lebih tua dari dia, saya lebih senior," kata Prabowo menjelaskan alasan tak ada jabat tangan dengan Anies usai debat di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).  Sedangkan Anies menyatakan mencari Prabowo untuk bersalaman, tapi Ketua Umum Gerindra itu menghilang. 

Debat ketiga Pilpres 2024 tersebut mengingatkan publik pada rangkaian debat Pilpres 2019. Kala itu calon presiden nomor urut 1 sekaligus petahana, Joko Widodo atau Jokowi, berdebat dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Saat itu publik disuguhkan dua pasangan capres dan cawapres saling bertukar kritik tajam, mulai dari debat pertama hingga terakhir.

Debat Capres II
Debat Pilpres 2019 (Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA)

Saling Serang Jokowi vs Prabowo pada Debat Pilpres 2019

Sama seperti tahun ini, debat capres dan cawapres dalam penyelenggaraan Pilpres 2019 digelar sebanyak lima kali.  Dalam debat Pilpres 2019 lalu, pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin beradu ide, serta program melawan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tak hanya ide dan program, kedua pasangan calon (paslon) ini juga saling melontarkan serangan verbal.

Berikut ini beberapa poin penting saling serang antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.

1. Isu HAM dan Kasus Hoax

Dalam debat perdana Pilpres 2019, pada 17 Januari 2019, salah satu isu yang menjadi ajang serang antara dua capres, adalah soal hak asasi manusia atau HAM.

Dalam bahasan soal hukum dan HAM, Prabowo mempertanyakan ketidak-samaan di mata hukum. Ia menyebut kepala daerah yang mendukung Jokowi tidak dipermasalahkan. Sebaliknya, kepala daerah yang mendukungnya dipermasalahkan.

"Ini perlakuan yang tidak adil, menurut saya pelanggaran HAM karena menyatakan pendapat dijamin undang-undang," ujar Prabowo saat itu.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi lantas menegur Prabowo untuk tidak asal tuduh. Ia bahkan 'mengejek' Prabowo dengan mengungkit kasus hoax Ratna Sarumpaet, yang melaporkan terjadinya penganiayaan, padahal 'luka-luka' yang dilaporkan, ternyata karena operasi plastik.

"Harus ada bukti, jangan kita grusa grusu menyampaikan sesuatu. Misalnya, dulu ada tim Pak Prabowo mengatakan dianiaya, mukanya babak belur. Kemudian konferensi pers bersama-sama, tetapi yang terjadi sebenarnya operasi plastik," kata Jokowi.

2. Sindiran Status Kader Gerindra sebagai Caleg Mantan Napi Korupsi

Masih pada debat perdana Pilpres 2019, Jokowi menyerang komitmen antikorupsi Prabowo. Ia merujuk data ICW, yang menunjukan Gerindra, sebagai partai yang paling banyak mencalonkan bekas napi korupsi dalam pemilihan legislatif.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo hanya menjawab bahwa semuanya terserah pada rakyat. "Ini demokrasi, kita buka saja kepada rakyat. Apakah akan dipilih. Kalau misalnya rakyat memilihnya, itu karena ia memiliki kelebihan-kelebihan lain, sementara korupsinya mungkin tidak seberapa," ujarnya.

Debat Capres II
Debat Pilpres 2019 (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

3. Jokowi Menyindir Kepemilikan Lahan Prabowo

Dalam debat Pilpres 2019 sesi kedua, pada 17 Februari 2019, Jokowi menyindir kepemilikan lahan Prabowo yang seluas ratusan ribu hektar. Sindirian dilontarkan sebagai respons atas kritikan Prabowo, yang mengatakan program bagi-bagi sertifikat lahan yang dilakukan sang petahana tidak efektif dalam jangka panjang.

"Yang dilakukan pak Jokowi dan pemerintahnya menarik dan populer untuk 1 atau 2 generasi, tapi tanah tidak bertambah dan bangsa kita terus bertambah. Jadi kalau bangga dengan bagi-bagi tanah, pada saatnya nanti kita tidak punya lahan untuk dibagi-bagi. Bagaimana masa depan anak cucu kita?" kata Prabowo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...