Jokowi Apresiasi Filipina Usai Beli Alutsista Buatan Indonesia
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kepercayaan Filipina untuk menggunakan alat utama sistem persenjataan buatan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Eduardo Gerardo C. Teodoro Jr di Manila, Kamis (11/1).
Jokowi mengapresiasi Filipina karena mereka menggunakan alutsista buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti pesawat dan kapal. Salah satunya enam pesawat NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia.
"Ini bukan pertama kali, hubungan ini terjalin selama 38 tahun. Bahkan PTDI sudah kirimkan 2 unit pesawat NC212i pada 2018," kata Jokowi dalam keterangan tertulis.
Jokowi mengatakan Filipina bisa memperkuat kerja sama lewat rencana pembelian pesawat anti-submarine warfare oleh Angkatan Laut Filipina. Indonesia juga menawarkan pesawat CN 2335-220 untuk misi perang anti kapal selam.
"Kami berharap Indonesia bisa terus mendukung kebutuhan pesawat Filipina melalui G-to-G (antarpemerintah)," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kedua negara telah menandatangani kontrak pengadaan dua kapal landing dock. Produsennya adalah BUMN PT PAL (Persero).
“Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan Filipina terhadap produk alutsista Indonesia," kata Jokowi.
Urusan alutsista belakangan tengah ramai menjadi pembahasan. Ini sistem persenjataan RI menjadi topik perdebatan antara calon presiden Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Anies dan Ganjar menyebut beberapa alutsista Indonesia tergolong usang dan perlu diperbarui. Sedangkan Prabowo mengtakan tudingan alutista bekas merupakan hal yang menyesatkan.
Prabowo mengatakan dalam dunia pertahanan, hampir 50% alutsista merupakan barang bekas. "Tapi usianya masih muda," katanya saat debat capres di Jakarta, Minggu (7/1).