Sandiaga Uno Tegaskan PPP Solid Dukung Ganjar-Mahfud
Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Sandiaga Uno, buka suara soal sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengalihkan dukungannya ke calon nomor dua yakni Prabowo-Gibran.
Sandiaga menegaskan jika Partai Persatuan Pembangunan solid untuk mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud untuk mejadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
"Pendukung ganjar dari dewan pimpinan pusat (DPP) PPP dan seluruh tim badan pemenangan pemilu (Bapilu) berada di belakang Ganjar-Mahfud," kata Sandiaga kepada wartawan di Jakarta, Minggu (14/1).
Menurut Sandi, perbedaan pilihan yang terjadi di tubuh PPP merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Meski begitu, partainya tetap berupaya memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
Dia pun menegaskan bahwa jika pihak-pihak yang mengalihkan dukungan ke paslon capres dan cawapres lain, sudah bukan menjadi bagian dari PPP.
Sebelumnya, sejumlah kader PPP yang menamai dirinya sebagai ”Pejuang PPP” menyatakan dukungan bagi pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada akhir tahun lalu. Sejumlah tokoh PPP yang terlibat di balik deklarasi itu antara lain Hizbiyah Rochim, Witjaksono, Emron Pangkapi, Misbahul Kholil Munir, dan Machfudhoh Aly Ubaid.
Rabu lalu (10/1), mantan Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Witjaksono dan sejumlah anggota Pejuang PPP mendatangi rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Mereka menyatakan akan memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran. Pejuang PPP akan mengajak pemilih PPP di akar rumput dan para nahdliyin.
Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono sebelumnya mengatakan tidak segan untuk memecat kader partai yang membelot dengan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subinto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Mardiono, deklarasi dukungan terhadap pasangan calon lain, selain Ganjar Pranowo-Mahfud MD, merupakan bentuk pelanggaran berat. "Itu melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) partai," kata dia seperti dikutip dari Antara, Senin (1/1).
Ia mengatakan telah meminta Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi untuk mencabut kartu keanggotaan kader yang membangkang tersebut. "Untuk yang namanya dicatut akan kita lakukan tabayyun," ujarnya.