Kumpulkan Menteri, Jokowi Waspadai Kelangkaan Beras dan Jagung
Presiden Joko Widodo mulai mewaspadai kelangkaan sekaligus kenaikan harga beras dan jagung menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri yang berlangsung pada Maret-April mendatang.
Kekhawatiran itu menjadi topik bahasan dalam rapat internal antara Jokowi dan sejumlah pejabat di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (18/1).
Rapat internal itu dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Direktur Utama Bulog Budi Waseso, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Zulhas mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah stretegi khusus dari jauh hari untuk menekan harga beras dan jagung menjelang momen tahunan tersebut.
Dia mengatakan, persiapan diperlukan karena turunnya produksi beras domestik akibat siklus cuaca kering El Nino yang baru akan mereda pada Febuari 2024. Zulhas melanjutkan, kekurangan pasokan jagung di dalam negeri akan berakibat pada menurunya pasokan pakan ayam ternak.
Kondisi tersebut, ujar Zulhas dapat memicu penurunan produksi telur dan ayam potong yang berakibat pada kenaikan harga. "Meski lebaran masih jauh, pemerintah sudah mempersiapkan dari sekarang, jauh hari," kata Zulhas saat ditemui usai rapat.
Kemendag juga telah berencana untuk mengimpor 250 ribu ton jagung yang akan menjadi bahan pangan ternak dalam waktu dekat. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk mempercepat impor beras seberat 600 ribu ton pada awal tahun ini. Besaran tersebut merupakan hasil rencana impor tahun lalu.
"Tadi juga diputuskan untuk mempercepat impor beras yang sudah diputuskan tahun lalu, namun tertunda pelaksanaannya," ujar Zulhas.
Kendati sejumlah harga kebutuhan pokok berpotensi mengalami kenaikan, Zulhas menyakini bahwa harga komoditas hewani daging sapi akan tetap stabil. "Soal daging tidak ada masalah, stoknya berlebih," ujar Zulhas.