Adaro dan Grup Djarum Ungkap Sikap Usai Disebut Boy Thohir Soal Capres
Manajemen PT Adaro Energi Indonesia Tbk. mengumumkan sikap resmi perusahaan dalam menghadapi pemilihan presiden yang berlangsung pada Rabu (14/2) mendatang. Pengumuman itu dibuat sebagai respons atas pernyataan Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir atau biasa dikenal Boy Thohir saat menghadiri silaturahmi relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat atau ETAS pada Senin (22/1) malam.
Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira mengatakan perusahaan menghormati dan menjamin kebebasan seluruh karyawannya dalam pemilihan presiden 2024. Ira menyatakan pernyataan Boy Thohir merupakan pendapat pribadi. Meski Boy Thohir sebagai salah satu pemegang saham Adaro Group, pendapatnya tak mewakili perusahaan
"Partisipasi setiap individu dalam politik adalah hak konstitusional dasar dan kebebasan warga negara, yang diatur oleh undang-undang dan peraturan negara lainnya," kata Ira kepada Katadata seperti dikutip Rabu (24/1).
Ira mengatakan Adaro sebagai perusahaan yang berkomitmen menjalankan Good Corporate Governance (GCG). Dengan begitu perusahaan menghormati dan menjamin kebebasan seluruh karyawan dalam kehidupan dan partisipasi politik.
Sebelumnya dalam pertemuan relawan ETAS dengan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, Boy mengatakan para relawan siap mendukung pasangan Prabowo - Gibran Rakabuming Raka di pilpres 2024. Dalam pertemuan yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta, itu hadir lebih dari 100 orang relawan ETAS.
Menurut Boy mereka yang hadir di acara tersebut merupakan para konglomerat Tanah Air. Ia menyatakan meski jumlahnya sedikit namun relawan ETAS merupakan penopang sepertiga perekonomian Indonesia.
“Jadi kalau mereka-mereka mulai dari Djarum Group, Sampoerna Group, Adaro Group, siapa lagi, pokoknya grup-grup semua ada di sini,” ujar Boy seperti dikutip dari Antara.
“Jadi, izin Bapak, terima kasih atas kehadirannya. Luar biasa buat semangat kami."
Senada dengan Ira Corporate Communication Djarum Group Budi Darmawan tak bayak berkomentar soal pernyataan Boy. Ia mengatakan perseroan tidak bisa mendeklarasi dukungan dalam pilpres tersebut.
