Survei The Economist: Suara Prabowo Tembus 50%, Ganjar-Anies Bersaing
Survei terbaru yang dirilis media berbasis di Inggris The Economist menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2024 makin kokoh. Berdasarkan survei terbaru yang digelar dengan metode voting persaingan terjadi pada calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Adapun perhitungan dukungan dilakukan pada 16 Januari 2024,
Survei yang bertajuk “Siapa yang Akan Menjadi Presiden Indonesia Selanjutnya?” itu merilis Prabowo unggul dengan 50% dukungan. Sementara itu di urutan kedua ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 23% diikuti Anies Baswedan di urutan ketiga dengan elektabilitas 21%.
“Jika tidak ada yang menang lebih dari 50% pada putaran pertama, kontestasi akan dilanjutkan pada bulan Juni,” tulis The Economist seperti dilansir dari Antara, Kamis (25/1).
Survei tersebut merupakan hasil pemantauan The Economist yang dilakukan sejak Januari 2023. Meski begitu tidak ada penjelasan lebih spesifik siapa yang menjadi responden dalam survei dan berapa responden yang dilibatkan.
Dalam paparan survei The Economist menyebutkan elektabilitas Prabowo mengalami tren peningkatan sejak awal 202. Riset itu juga menemukan elektabilitas Ganjar yang sempat berada di urutan pertama pada awal 2023 justru mengalami penurunan. Tren peningkatan justru terjadi pada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.
Pada laman survei itu, The Economist juga membubuhkan profil singkat para calon presiden. Prabowo disebutkan sebagai calon presiden yang akan melanjutkan warisan pembangunan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan menganut paham “Jokowinomics”.
Adapun Ganjar dituliskan sebagai seorang teknokrat yang ramah dan menggantungkan harapan keberhasilan pada kampanye akar rumput. Sementara itu, Anies disebut sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta yang berpengalaman dalam urusan luar negeri dan ingin meningkatkan pengaruh Indonesia di kawasan.