Mahfud Bertemu Megawati hingga Pratikno di Tengah Kabar Mundur Kabinet
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD telah bertemu Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk meminta waktu menghadap Presiden Joko Widodo. Sebelum itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
"Memang betul, kemarin diadakan pertemuan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dengan Prof Mahfud MD, jam 5:30 (17.30)," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto kepada wartawan di media center TPN Ganjar-Mahfud, Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).
Hasto mengatakan pertemuan tersebut rutin dilaksanakan dalam rangka evaluasi kampanye yang tengah berjalan. Pertemuan Mega dan Mahfud juga juga membahas situasi politik yang tengah bergulir.
Saat ini, Mahfud tengah mempersiapkan rencana kampanye akbar yang akan dihelat di sejumlah daerah, juga persiapan helatan hajatan akbar di Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu 3 Februari 2024.
Hasto menyebut, agenda besar terdekat lainnya yakni 8 Februari di Jawa Timur, 9 Februari di Jabar, dan puncaknya 10 Februari di Jawa Tengah. Meski demikian, Hasto juga mengungkapkan ada pembicaraan soal politik antara Mahfud dan Mega.
"Tentu saja juga dibahas hal-hal terkait dengan dinamika politik nasional," katanya.
Sebelumnya, Mahfud MD telah meminta waktu untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Mahfud telah mengajukan permohonan tersebut lewat Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (29/1).
"Tadi malam beliau (Mahfud) dan saya bertemu. Menko mohon menghadap Bapak Presiden," kata Pratikno di Jakarta, Selasa (30/1).
Rencana Mahfud menghadap Presiden dilakukan di tengah-tengah kabar ia akan mengundurkan diri. Meski demikian, Pratikno mengatakan Mahfud belum menyampaikan niatnya tersebut.
"Belum (menyampaikan surat)," kata Pratikno.
Adapun, rencana Mahfud mundur dari posisinya sebelumnya disampaikan dalam forum "Tabrak, Prof!". Calon wakil presiden nomor urut 3 yang mendampingi Ganjar Pranowo itu mengatakan keinginan untuk mundur bukan hal baru di pikirannya.