Muhaimin Janjikan Warga Tionghoa Rayakan Imlek - Cap Go Meh di Istana

Amelia Yesidora
2 Februari 2024, 17:44
Muhaimin
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar berkampanye di hadapan ibu-ibu dari sejumlah majelis taklim di Lampung Timur, Lampung, Senin (8/1/2024).
Button AI Summarize

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berjanji akan membuat perayaan Hari Imlek di Istana Kepresidenan bila ia dan Anies Baswedan terpilih menjadi pemimpin Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Refleksi Imlek 2024 DPP PKB di Season City Mall, Jakarta Barat, Kamis (1/2)

“Seperti pidato saya, kami akan terus melestarikan budaya dan tradisi yang baik. Cap Go Meh serta Imlek akan kita ramaikan. Bahkan kalau perlu, nanti kita laksanakan di Istana Negara,” kata Muhaimin di hadapan ratusan warga keturunan Tionghoa yang menghadiri acara itu. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini menyebut warga Tionghoa kerap mengalami diskriminasi sehingga ia tak ingin hal itu terjadi lagi. Ia mengaku ingin menjaga persatuan negara dengan memberi persamaan di mata hukum dan demokrasi. 

Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan latar belakang apapun yang dimiliki bangsa untuk menjadi kekuatan yang dipelihara. Selain berjanji merayakan Imlek dan Cap Go Meh di Istana Negara, Cak Imin sepakat menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. 

Aspirasi ini sebelumnya disampaikan Komunitas Warga Indonesia Tionghoa kepada calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan. Muhaimin mengungkit jasa Abdurrahman Wahid selaku pendiri PKB yang berjasa bagi warga Tionghoa. Kala itu, Gus Dur membatalkan Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1967 yang kerap digunakan untuk membungkam tradisi masyarakat keturunan Tionghoa. 

 “Gus Dur adalah pimpinan nasional pertama yang membongkar semua diskriminasi sehingga Gus Dur ini sosok pemersatu bangsa dan teman-teman Tionghoa. Saya akan terus berusaha mewujudkannya dalam pemerintahan yang dipimpin AMIN,” ujarnya. 

Dalam acara yang sama, Muhaimin menyerahkan cinderamata simbolis berupa kue keranjang. Makanan ini berfilosofi merekatkan persaudaraan dan ia berikan kepada tokoh masyarakat Tionghoa.

Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...